Waduh, Rumah Warga Dihujani Batu Diduga Dampak Peledakan PT MSS

Foto : Rumah warga hancur setelah dihujani batu yang cukup lumayan besar.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Sejumlah rumah warga di Kampung Cihandeuleum Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta dihujani batu besar sampai mengalami rusak berat, Selasa (8/10/2019).

Hujan batu diduga disebabkan oleh aktivitas peledakan dari perusahaan tambang batu PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).

Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan, dipastikan batu yang menghujani rumah warga tersebut merupakan dampak dari aktivitas blasting atau peledakan batu PT MSS.

Baca Juga  Wujudkan Kota Pintar Walikota Depok Gandeng Universitas Gunadarma

Bebatuan berukuran besar itu berjatuhan dari atas ketinggin sekitar 500 M dan menimpa beberapa rumah warga.

“Dari hasil pengecekan dilapangan dan menurut keterangan saksi batu tersebut jatuh dari ketinggian sekira 500 M dan menimpa rumah warga yang ada di bawah gunung,” kata Wibi kepada awak media, Selasa (8/10/2019).

Lebih jauh Wibi menyebutkan, peristiwa tersebut dugaan kuat terjadi karena kelalaian manusia dan bukan disebabkan faktor alam, sehingga untuk mengungkap lebih detail ada dalam kewenangan pihak kepolisian.

Baca Juga  Pemprov Jabar Mulai Salurkan Bantuan kepada Seniman dan Budayawan

“Nanti dari kepolisian yang olah TKP karena informasi sementara karena kelalailan manusia dan bukan murni faktor alam atau bencana”ungkap Wibi.

Widi menyebut, dari enam rumah warga dan satu bangunan sekolah dua diantaranya mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Langkah pertama yang kita lakukan di TKP ialah mengevakuasi warga ketempat yang aman,”paparnya.

Baca Juga  TPA Sampah Cikolotok Purwakarta Masih Bisa Dipakai Hingga 15 Tahun ke Depan

Meski tak menimbulkan korban jiwa, lanjut Wibi, namun kerugian materi akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

“Kerugian materi ditaksir mencapai Rp. 450.000.000,” jelasnya.

Sementara pihak PT MSS belum memberikan keterangan resmi mengenai masalah ini.(dik)