Unsur Pemerintah di Purwakarta Waspadai Longsor

Foto : Ilustrasi.ISTIMEWA

PURWAKARTA, headlinejabar.com  

Intensitas hujan di beberapa daerah, terkecuali di Kabupaten Purwakarta mulai menunjukan peningkatan. Tak mau kecolongan, seluruh unsur pemerintahan di wilayah ini pun mulai mewaspadai dan mengintensifkan pengawasan ke beberapa lokasi yang rawan bencana alam.

Terlebih, Purwakarta ini memiliki riwayat bencana alam. Meskipun tidak separah yang terjadi di derah lain. Salah satu bencana alam yang terus diwaspadai, yakni tanah longsor. 

Dari 192 desa kelurahan yang ada, 18 desa di Purwakarta merupakan daerah rawan bencana akibat pergerakan tanah.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengakui jika wilayahnya merupakan daerah rawan bencana longsor. Menurutnya, bencana alam akibat pergerakan tanah ini bisa saja terjadi.

Baca Juga  Genjot PAD, Pemkab Purwakarta Sosialisasikan Perda Pajak dan Retribusi Daerah

Apalagi, menilik dari kontur tanah di beberapa wilayah di Purwakarta yang terdiri dari tanah lempung. Sehingga sangat berpotensi terjadi longsor.

“Saat ini kita siaga longsor. Mengingat, curah hujan masih cukup tinggi,” ujar Dedi.

Dia menjelaskan, sejak jauh-jauh hari pihaknya telah mengirim imbauan ke masyarakat melalui seluruh kades dan camat untuk melakukan antisipasi sejak dini. Supaya, mereka selalu siaga dan terus memantau segala perkembangan terkait bencana alam.

Baca Juga  Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di 2020 Meningkat

Merujuk pada peta lama, bencana alam yang paling sering terjadi di wilayahnya, yakni tanah longsor. Bahkan, dari 192 desa kelurahan yang ada 18 desa diantaranya merupakan daerah rawan bencana alam akibat pergerakan tanah.

Berbeda dengan longsor, kata dia, untuk bencana banjir nyaris tidak ada. Memang, dulu ada satu desa yang kerap menjadi langganan banjir. Yaitu, hanya Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur saja. Desa tersebut, berada di bawah Bendungan Waduk Jatiluhur dan jadi wilayah pertemuan antara Sungai Citarum dengan Sungai Cikao.

Baca Juga  Basuh Kaki Warnai Perayaan Natal Bersama di Rutan Cilodong Depok

“Tapi, sejak dibangunnya tanggul penahan air di aliran sungai Citarum, desa tersebut tak lagi dilanda banjir. Biasanya, kalau musim hujan seperti sekarang ini wilayah tersebut pasti terkena banjir akibat luapan sungai,” jelas dia.

Sedangkan, dia kembali menambahkan, untuk wilayah yang sering dilanda bencana angin ribut, hampir seluruh kecamatan yang ada di Purwakarta berpotensi diterjang angin puting beliung.

“Dari kecamatan yang ada, wilayah Kecamatan Bungursari dan Purwakarta yang paling  sering terjadi kasus angin puting beliung,” pungkas Dedi mulyadi.

REPORTER : ROSAD NURDIN

EDITOR : DICKY ZULKIFLY