UI Janji Tindak Tegas Mahasiswa Terkontaminasi Paham Radikal
Foto : UI.IST
DEPOK, headlinejabar.com
Baru-baru ini Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamli mengatakan hampir semua perguruan tinggi negeri (PTN) sudah terpapar paham radikalisme.
Menurut BNPT ada beberapa Universitas yang sudah mulai di susupi paham radikalisme diantaranya, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).
Menanggapi masuknya UI dalam daftar list sebagai kampus dengan paham radikal Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Informasi Publik UI Rifelly Dewi Astuti mengatakan bahwa UI siap menindak dengan tegas jika memang terbukti ada mahasiswa yang masuk dalam organisasi bersifat radikal dan atau organisasi terlarang.
“UI telah menjalankan mekanisme pencegahan sejak dini, dimulai dari masa orientasi mahasiswa baru. Selain itu melalui mata kuliah terpadu (MPKT) juga dimasukkan topik-topik terkait bela negara dan kebangsaan terus ditanamkan bagi mahasiswa UI,” kata Rifelly Dewi Astuti.
Di katakan bahwa untuk mencegah masuknya paham radikal ke lingkungan kampus pihaknya telah bekerja sama dengan para pemuka agama.
“Untuk mencegah masuknya paham radikalisme kami UI melalui para dosen agama dan dosen pembimbing seluruh organisasi keagamaan sepeti Islam, Protestan, Katholik, Hindu dan Budha telah mengimbau para mahasiswa untuk dapat bersatu padu menjaga keharmonisan dan menjunjung tinggi sikap torelansi didalam bersosialisasi,” jelasnya.
Tidak hanya itu dirinya juga mengatakan dengan tegas bahwa segala bentuk aktifitas dan kegiatan mahasiswa semua dalam pantauan pihak kampus.
“UI juga dengan sigap mengawasi segala bentuk aktivitas mahasiswa melalui skema perizinan yang ketat. Lebih dari itu melalui Forum Kebangsaan, UI berupaya menggali solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi negeri ini termasuk salahsatunya masalah terorisme,” tandasnya.
REPORTER : YOPI SETYABUDI
EDITOR : DICKY ZULKIFLY