Terkait Penolakan Pasien, Komisi D DPRD Depok Segera Panggil Pihak RS HGA

DEPOK, headlinejabar.com

Orang miskin di larang sakit ungkapan tersebut di sampaikan oleh salah satu orang tua pasien yang merasa kecewa dengan sikap rumah sakit Hasanah Graha Afiah (HGA) di Jalan Raden Saleh Sukmajaya Depok,yang di anggap lalai dalam menangani pasien.

Kejadian tersebut minggu malam (10-12-2017) ketikan itu Betty orang tua dari Zoey yang di temui awak media menceritakan bagaimana dirinya merasa sangat kecewa dengan sikap dan layanan Rumah Sakit HGA yang di anggap cuek dalam menghadapi pasien,mungkin ungkapan tersebut ada benarnya pasal nya Zoey (9 tahun) yang pada saat itu datang ke UGD tetapi tidak di periksa terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasien ini termasuk dalam katagori emergency atau tidak.

“Saya sangat kecewa karena saya datang itu pukul tujuh lewat tetapi sampai dengan jam dengan pukul sebelas malam baru di layani saya mau tanya SOP Rumah Sakit ini seperti apa,” jelasnya dengan nada kecewa.

Betty mengatakan bahwa dirinya tidak meminta anaknya untuk di rawat dirinya hanya meminta dokter melihat dan memeriksa kira-kira sakit apa agar dirinya dapat tenang.

“Paling tidak di periksa dulu anak saya sakit apa karena saya juga tidak minta untuk di rawat ini aneh mereka bilang bed penuh sedangkan antrian panjang karena kalau tidak hari minggu saya cukup klinik atau puskesmas tapi karena ini minggu faskes tutup mau tidak mau saya datang ke sini,” katanya.

Baca Juga  KLH Tegur Puluhan Perusahaan yang Belum Lengkapi Dokumen

Kekecewaan Ibu satu anak tersebut teryata tidak sampai di situ, Betty mengatakan apakah di bedakan antara pasien BPJS dengan Asuransi karena menurutnya pada saat dirinya menunggu salah Pasien asuransi langsung di tangani sedangkan pasien lainnya termasuk dirinya masih antri.

“Saya sempat tanya Ibu pakai apa ibu itu jawab saya pakai Asuransi ,padahal ibu itu baru datang saya dan ibu lainnya masih nunggu padahal ibu Silvie sudah antri dari jam enam sore,” katanya.

Teryata keluhan dari pasien tidak hanya satu tetapi hampir seluruh pasien yang hari itu datang ke sana merasa di permainkan oleh RS HGA,seperti di ungkapkan oleh ayah dari Silvie yang sakit sudah satu minggu panasnya tidak turun.

“Saya datang berharap agar anak saya di tangani tidak seperti ini anak saya panas tinggi tapi di suruh antri padahal masuk lewat UGD saya triak-triak mereka hanya jawab ini sudah SOP dan SOP kalau memang penuh atau tidak mampu rujuk jangan sepeti ini rumah sakit tidak profesional saya datang dari jam enam sore di panggil jam sepuluh malam,” tegasnya.

Humas Rumah Sakit HGA Dessy sempat mengelak ketika di konfirmasi oleh paman dari pasien dirinya berkilah SOP di RS sudah seperti itu.

“Saya tanya SOP dari pasien yang masuk ke UGD seperti apa percuma ada tulisan besar-besar tentang pelayanan pasien UDG kalau tidak di jalankan karena seharusnya untuk mengetahui ini pasien gawat atau tidak ya harus di periksa terlebih dahulu jangan di suruh daftar lalu antri,” ujarnya.

Baca Juga  PDAM Depok Beri Diskon Bagi Pelanggan

Sementara itu Lahmudin anggota komisi D yang sempat berbicara langsung melalui telpon meminta agar pasien UGD segera di tangani jangan sampai ada kesan RS melakukan pembiaran terhadap pasien.

Kasus di abaikannya pasien oleh pihak Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA) yang terjadi minggu malam sempat mendapatkan reaksi keras dari anggota komisi D, Lahmudin melalui sambungan telpon meminta agar pasien yang sudah mendaftar di Unit Gawat Darurat (UGD) di respon dan di tangani dengan baik sesuai dengan SOP yang berlaku.

Hal tersebut sangat di sayangkan oleh pihak keluarga pasien karena menurut keluarga dari pasien Zoey kenapa harus ada perintah baru bergerak kalau seandainya tidak ada perintah bagaimana.

” ini kan aneh kita masuk lewat UGD  bukan nya di cek dulu seperti gambar-gambar yang di tempel bahwa kasus yang harus segera di tangani masuk dalam katagori gawat itu butuh brapa menit itu yang benar ini tidak di suruh daftar antri terus sampai jam sebelas malam gak ada panggilan untuk di tangani apa ini yang namanya SOP,” kata Betty orang tua dari Zoey.

Baca Juga  TPPAS Legok Nangka, Panitia Pengadaan Segera Umumkan Empat Konsorsium Pemenang Prakualifikasi Lelang

Sementara itu Sandi Direktur Rumah Sakit  HGA mengatakan bahwa dirinya belum menerima laporan dari bawahannya terkait dengan adanya keluhan terhadap pelayanan Rumah Sakit yang di pimpin nya.

“Saya sampai dengan siang ini belum mendapat laporan dari staf saya,” kata Dirut RS HGA 

Dirut dari RS HGA juga mengatakan bahwa sebaiknya pasien untuk membuat surat peryataan terkait dengan keluhan agar pihak nya bisa menindak lanjuti dari surat tersebut.

“Sebaiknya buat surat yang isinya kronologis lalu di sampaikan ke saya supaya saya bisa follow up karena saya belum menerima laporan,” tambahnya.

Menanggapi hal tetsebut Lia salah satu kerabat pasien menganggap aneh karena seorang pimpinan tidak tau kejadian yang ada di bawah naungannya.

“Kalau masalah komunukasi saja sudah gak bener apa lagi masalah yang lainnya pantas saja SOP tidak di jalankan Pimpinannya saja di abaikan tidak di berikan informasi padahal pihak BPJS mengatakan bahwa mereka sedang rapat tertutup aneh kan,” tandas nya.

Menaggapi hal tersebut Ketua Komisi D Pradana mengatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil managemen dari Rumah Sakit HGA untuk dapat memberikan keterangan terkait dengan keluhan dari masyarakat.

“Saya sudah share perihal tersebut , dan saya tetapmeminta klarifikasi dari RS Hga yang bersangkutan pasti ada SOP mana kategori yang emergency dan mana yang tidak,” katanya.

REPORTER : YOPI SETYABUDI
EDITOR : DICKY ZULKIFLY