Terinspirasi Ibunda, Alasan Dedi Mulyadi Muliakan Para Ibu di Jawa Barat

Foto : Terinspirasi Ibunda, Alasan Dedi Mulyadi Muliakan Para Ibu di Jawa Barat.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Sosok Ibu Karsiti sebagai Ibunda sangat berpengaruh dalam kehidupan Dedi Mulyadi secara pribadi maupun sebagai tokoh masyarakat Jawa Barat. Baginya, Ibu Karsiti yang telah meninggal saat dirinya menjabat Wakil Bupati Purwakarta itu bukan sekedar motivasi, tetapi sudah menjadi inspirasi.

Ini diungkapkan oleh bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat itu saat hadir di Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, Garut, Jumat (2/2/2018).

“Hari ini banyak orang yang mapan, tetapi tidak bisa mengurus Ibunya. Seharusnya, mereka malu, Ibu seharusnya menjadi inspirasi bagi mereka. Saya sudah lama ditinggalkan Ibu saya, tetapi Ibu saya selalu hadir dalam benak. Beliau memberikan motivasi dan inspirasi,” katanya.

Baca Juga  Fraksi Golkar DPRD Jabar Ngotot Realisasikan Dana Tanggap Bencana

Dedi menganggap dirinya belum bisa berterima kasih kepada Ibundanya yang sudah meninggal. Alasan inilah yang menjadikan pria yang dekat dengan kiai khos Nahdhatul Ulama tersebut berkeliling Jawa Barat untuk memuliakan para ibu.

Seperti terlihat dalam acara ‘Tasyakur Budaya’ di desa tersebut. Dedi memanggil salah seorang warga untuk naik ke atas pentas. Warga tersebut bernama Popon Hasanah (53), tinggal di Kampung Babakan Kurnia RT 04/06, desa setempat.

Popon sempat menikmati alunan musik yang disajikan oleh grup seni Emka9 bersama pelawak Sunda Ohang. Setelah itu, ia menceritakan tentang kehidupan dirinya sehari-hari.

“Sehari-hari saya diurus oleh cucu dan suaminya, di rumah saja, karena suami saya sudah tidak bisa bekerja, sudah tua,” katanya.

Popon bertutur, bahwa cucunya, Resa Restiana (23) dan suami Resa yang bekerja serabutan menanggung biaya hidup dia dan suaminya.

Baca Juga  KA Tiket Murah Jurusan Sukabumi - Cianjur, Diminati Penumpang

“Suami cucu saya bekerja serabutan, kadang jadi kuli bangunan, kadang kuli mencangkul. Alhamdulillah segini juga ada yang ngurus,” tuturnya.

Dedi sempat tertegun mendengar penuturan Popon. Menurut dia, anak tunggal dan cucu Popon termasuk ke dalam orang yang beruntung karena masih diberi kesempatan mengurus orang tua.

“Anak dan cucu Ibu sangat beruntung. Meski hidup serba kekurangan, masih bisa mengurus Ibu dan suami Ibu,” katanya.

Beban keluarga Popon di hari-hari mendatang akan berkurang. Pasalnya, dalam kesempatan tersebut Dedi memberikan modal untuk merintis usaha beternak baginya.

“Ini ada titipan dari saya dan kawan-kawan, bisa ibu gunakan untuk membeli domba, ibu bisa beternak,” ujarnya.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Pasang Badan Selesaikan Masalah Buruh di Purwakarta

Relaksasi Jiwa

Rutinitas memuliakan para ibu di Jawa Barat merupakan bentuk relaksasi jiwa bagi Dedi. Kata dia, selama medio 1999 – 2003 sebagai Anggota DPRD Purwakarta, dirinya menyerap berbagai aspirasi.

Kemudian, pada Tahun 2003 sebagai Wakil Bupati Purwakarta, sampai sekarang sebagai Bupati Purwakarta ia menjawab permasalahan yang muncul secara langsung.

Karena rutinitas tersebut, pria yang dinobatkan sebagai Maecenas (Penjaga Budaya) oleh Federasi Teater Indonesia kerap kebanjiran undangan ke berbagai daerah.

“Ini relaksasi jiwa bagi saya. Karena didalamnya ada kebahagiaan bagi masyarakat. Bagi saya, kebahagiaan bukan untuk pribadi atau keluarga, melainkan untuk seluruh masyarakat. Sejak Tahun 2003 saya berkeliling Purwakarta, sekarang di Jawa Barat. Saya tidak akan pernah berhenti,” ucapnya.