Sukabumi Daerah Rawan Bencana ke-3 di Indonesia

Foto : Kepala Pelaksana Harian BPBD, Andi Sukandi saat di wawancara.

SUKABUMIheadlineJabar.com

Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, menduduki peringkat ke-3 daerah rawan bencana alam di Indonesia. Seluruh daerah yang berjumlah 47 kecamatan di wilayah terluas se-Pulau Jawa dan Bali itu terpetakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat berpotensi rawan bencana.

“Awalnya Kabupaten Sukabumi menduduki peringkat kesembilan sebagai daerah rawan bencana alam. Tapi sekarang menjadi peringkat ketiga di Indonesia. Kondisi ini tak terlepas cakupan Kabupaten Sukabumi yang memiliki wilayah terluas se- Pulau Jawa dan Bali. Bahkan mungkin terluas di Indonesia,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sukabumi, Andi Kusnadi, jumat (12/2/2016).

Baca Juga  Bupati Purwakarta Pimpin Gelar Pasukan Pengamanan Pilkades

Sukabumi dikenal sebagai wilayah GURILAPS (Gunung, Rimba, Laut, Pantai dan Sungai). Kondisi geografis yang sangat luar biasa tersebut, tentunya sangat berdampak juga terhadap ancaman bencana. “Makanya, menjadi hal logis jika melihat luas wilayah dan kondisi geografis, Kabupaten Sukabumi menduduki peringkat ketiga daerah rawan bencana alam,” terangnya.  

Potensi bencana alam yang relatif tinggi masih didominasi longsor. Hal itu tak terlepas kondisi geografis yang masih banyak daerah perbukitan. “Kalau potensi banjir, sebetulnya di Kabupaten Sukabumi rawan banjir bandang karena masih banyak dilintasi aliran sungai,” ucapnya.  

Baca Juga  Keberhasilan Dedi Mulyadi Mengubah Tukang Menjadi Tuan

Anggaran rutin kebencanaan tahun ini meningkat sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Tahun ini anggarannya dialokasikan sebesar lebih kurang 5 miliar. “Anggaran rutin ini banyak dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan pencegahan seperti sosialisasi kepada masyarakat dan juga untuk buffer stock (logistik). Lebih kurang anggaran rutinnya sebesar 5 miliar untuk kegiatan-kegiatan itu,” terangnya.  

BPBD Kabupaten Sukabumi sudah memiliki Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops). Keberadaannya menjadi sentra komunikasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. “Jadi, jika terjadi suatu bencana di suatu titik, nanti laporannya langsung ke Pusdalops. Laporannya itu langsung terpantau oleh pusat. Karena itu, setiap kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi selalu terdeteksi oleh pusat,” tandasnya.

Baca Juga  WOM Finance Renovasi MCK dan Tempat Wudhu di Sumedang

Berdasarkan data BPBD, selama 2015 terjadi sebanyak 540 kali bencana, terdiri dari 120 kali bencana kebakaran, 227 kali bencana longsor, 16 kali bencana banjir, 94 kali bencana puting beliung, 6 kali gempa dan dua kali pergerakan tanah, ditambah dengan 75 kali bencana, seperti korban tenggelam di sungai dan lainnya. Sedangkan pada bencana kekeringan selama 2015 terjadi di 25 Kecamatan. (rir)