Serapan APBD Purwakarta 2019 Baru 68,97 Persen

Foto : Kepala BKAD Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Purwakarta tahun anggaran 2019 hingga akhir bulan November ini baru mencapai 68,97 persen.

Pencapaian itu merupakan angka berjalan mengingat tahun 2019 masih menyisakan satu bulan lagi untuk merealisasikan hingga batas maksimal.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha mengatakan, belum maksimalnya serapan anggaran dikarenakan beberapa proyek pembangunan baru dimulai dan belum dibayarkan jelang akhir tahun ini.

Baca Juga  Kereta Kencana Ki Jaga Raksa Purwakarta Antar Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi ke Istana Negara

Terutama proyek-proyek berkaitan dengan pembangunan infrastruktur yang baru selesai lelang dan mulai dilaksanakan. Sehingga pembayaran melalui anggaran daerah belum terserap.

“Realisasi serapan APBD Kabupaten Purwakarta mencapai 68,97 persen. Jumlah ini dari total APBD senilai Rp2,4 triliun, baru terserap sekitar Rp1,6 triliun. Masih rendah sebetulnya. Karena tinggal satu bulan lagi,” ungkap Norman, Kamis (28/11/2019).

Baca Juga  BKPSDM Purwakarta Segera Umumkan Hasil Nilai Peserta Lelang Jabatan

Menurutnya, belum maksimalnya serapan anggaran dianggap wajar karena baru menginjak bulan November. Biasanya anggaran akan mulai terserap maksimal di bulan Desember.

“Pada Desember nanti pembayaran ke pihak ketiga sudah bisa dicairkan seiring selesainya kontrak pengerjaan. Sekarang di Dinas Tata Ruang dan Permukiman setahu saya sedang proses beberapa pekerjaan yang sifatnya pembanguan fisik, taman, bangunan. Di Dinas PU juga pembangunan beberapa ruas jalan. Mudah-mudahan akhir tahun bisa terserap,” ujar dia.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Siap Selesaikan Titah DPP Golkar Dalam Satu Bulan

Ia mengatakan, jika menengok pada tahun-tahun sebelumnya realisasi serapan APBD selalu tercapai. Untuk itu dia menargetkan hingga akhir tahun 2019 bisa mencapai 87 persen.

“Kalau bicara realisasi biasanya di angka 87-90 persen. Kalau 100 persen pasti tidak mungkin karena ada saja sisa-sisa anggaran yang tidak terserap. Tapi mudah-mudahan bisa terkejar,” ujar Norman.(dik)