RS Siloam Hospitals Purwakarta Santuni Anak Yatim
Foto : RS Siloam Hospitals Purwakarta Santuni Anak Yatim
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Rumah Sakit Siloam Hospitals Purwakarta mengadakan buka puasa bersama dan santunan terhadap anak yatim, di Aula RS Siloam jalan Bungursari, Kabupaten Purwakarta pada Selasa (5/6/2018).
Dalam kegiatan tersebut, pihak RS Siloam juga megundang sejumlah awak media di Purwakarta untuk berbuka bersama.
Direktur Siloam Hospitals Purwakarta dr Irwan Gandana MARS mengatakan, pihaknya bersyukur dapat kembali menggelar buka puasa bersama dan berbagi dengan anak yatim di tahun 2018 ini.
“Selama Ramadan 1439 Hijriah ini Siloam Hospitals Purwakarta telah menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menyemarakkan bulan puasa dan meningkatkan silaturahmi antara manajemen, karyawan, pasien, mau pun dengan para pengunjung pasien mau pun masyarakat sekitar,” ungkap Irwan.
Menurut Irwan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut antara lain bagi-bagi takjil kepada pengunjung dan di depan rumah sakit, sahur bersama keluarga pasien dan manajemen hingga pemberian santunan kepada anak yatim.
“Kami juga sudah menggelar bakti sosial ke yayasan anak yatim dan bincang sehat selama Bulan Ramadan,” ujarnya.
Di sisi lain, dalam kegiatan buka bersama tersebut, Irwan mengatakan Siloam Hospitals Purwakarta telah sukses mengembangkan layanan terbaik dalam penanganan nyeri, yakni dengan menghadirkan layanan Intervention Pain Management (IPM).
“Berdasarkan data statistik dunia, 80 persen orang dewasa pernah mengalami nyeri di punggung atau pinggang dan bagian tubuh lainnya. Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan. Permasalahan nyeri yang kerap terjadi di antaranya disebabkan tidak tertangani dengan optimal,” ungkapnya.
Menurut Irwan, dengan banyaknya pasien yang mengalami gangguan nyeri, Siloam Hospitals Purwakarta menyediakan layanan IPM.
“Layanan ini merupakan teknik minimal invasive untuk mendapatkan efek bebas nyeri jangka panjang atau permanen,” katanya.
Irwan mengatakan, IPM juga merupakan pendekatan multispesialistik yang bertujuan untuk meredakan nyeri, mengembalikan fungsi dan mencegah terjadinya nyeri berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Untuk meningkatkan keakuratan tindakan dan kualitas hasil pelayanan, IPM dapat dilakukan dengan media guiding berupa USG, C-Arm atau pun Fluoroskopi (Cath Lab),” ujarnya.