Ramai Isu Pemerasan di Gereja, Walikota Bandung Ridwan Kamil Gelar Pertemuan dengan Forum Organisasi Islam dan Kristen

BANDUNG, headlinejabar.com

Walikota Bandung Ridwan Kamil melakukan pertemuan dengan forum organisasi umat Islam dan Kristen Kota Bandung, di Pendopo Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/6/2016). Pertemuan ini dilakukan untuk mencari fakta-fakta yang perlu ditelusuri seputar pemberitaan media massa mengenai pemerasan gereja di Kota Bandung.

“Hasil penelusuran tidak terjadi yang namanya transaksi pemerasan seperti itu, karena urusan perijinan gereja pada dasarnya sudah selesai. Kasus yang dibahas ini sudah sesuai prosedur dan sesuai rekomendasi. Jadi tidak benar, seolah-olah beroperasinya gereja itu harus adanya pungutan liar atau pemerasan,” jelas Ridwan Kamil.

Ridwan menambahkan, perijinan gereja ini diatur langsung oleh peraturan dari pusat, jadi asal diikuti prosedurnya, Pemkot Bandung akan membantu sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Jadi artinya, supaya tidak terjadi macam-macam, prosedurnya buktikan saja. Jika benar prosedurnya, IMB (Izin Mendirikan Bangunan) kita keluarkan. Selain itu, wilayah yang menjadi tempat ibadah harus disiagakan, jangan sampai warga yang tadinya sudah sepakat dengan adanya tempat ibadah, tiba-tiba menjadi berbeda, karena sebelumnya didatangi oleh organisasi yang tidak tinggal diwilayah tersebut. Sehingga mempersulit proses yang sebenarnya tidak ada permasalahan,” jelasnya.

Baca Juga  DPRD Desak Pemkot Depok Tindak Tegas Pengembang

Ridwan menambahkan, kalau pun ada upaya-upaya yang sifatnya memanfaatkan situasui seperti itu, menurut hasil penelusuran terdapat improfisasi oknum-oknum di lapangan dari anggota ormas ormas yang mengakibatkan terjadinya komunikasi tidak efektif. Sehingga kita perlu memberantas oknum seperti itu, agar suasana ketika beribadah menjadi lebih tenang dari sebelumnya.

“Di Bandung sendiri suasana beribadah ini sudah sangat kondusif, yang pertama Bandung adalah kota pertama di Indonesia yang punya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), didirikan pasca peristiwa Ambon, tujuan didirikan forum ini supaya urusan komunikasi yang berbeda agama dan pendirian rumah ibadah itu bisa dikomunikasikan oleh forum lintas agama seperti ini. Sebenarnya ini adalah contoh yang positif, agar informasi atau aspirasi yang ada, bisa kita ketahui dengan jelas,” ujar Ridwan.

Baca Juga  Pemkot Bandung Jajaki Kerja Sama dengan PT KAI

Lebih lanjut Ridwan menjelaskan, setelah Bandung membuat FKUB, baru kota yang lain juga mengikutinya. Selain itu, kita sudah mempunyai Forum Silaturahmi Ormas Islam (FSOI) . Hanya beberapa ormas yang belum masuk dalam forum tersebut.

“maka saya meminta kepada FSOI, untuk bersilaturahmi segera kepada ormas yang belum bergabung agar bisa melakukan komunikasi dan aspirasi bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.

Walaupun demikian, menurutnya, ini adalah negeri demokrasi menyampaikan pendapat, berbeda pendapat itu silahkan saja, selama tidak merusak dan tidak melanggar hak orang lain.

“Saya harap kejadian seperti ini menjadi pembelajaran untuk kita, supaya kita harus lebih hati-hati dalam melakukan hal, baik hal kecil  sampai hal yang besar,” pungkasnya.

Pembimbing masyarakat Kristen Kemenag Provinsi Jawa Barat Minda Sirait menuturkan, bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah memperhatikan khususnya dalam hal pelaksanaan kegiatan beribadah.

Baca Juga  Tinjau Dua Rumah Sakit di Kota Bandung, Ridwan Kamil: Ada Peningkatan, tapi Masih Relatif Terkendali

“Selama ini kami perhatikan , bahwa benar-benar pemerintah kota itu mengakomodir apa yang dibutuhkan, dan saya melihat bahwa langkah-langkah yang ada didalam peraturan itu bisa dijalankan dengan baik,“ ujarnya.

Minda menambahkan, bahkan kerjasama antara lingkungan dan aparat keamaman akan berjalan dengan lancar, sehingga kita sebagai masyarakat perlu mendukung dan membantu dalam hal seperti ini.

“Sekarang sudah zaman reformasi, keterbukaan merupakan unsur penting. Baik dalam hal yang positif maupun negatif, sebagai masyarakat yang pintar kita perlu komunikasi yang efektif untuk mendapatkan hasil yang baik,” pungkasnya.

Pertemuan ini dihadiri oleh Kementrian Agama Kota Bandung H. Yusuf Umar, Satuan Pendeta Kota Bandung, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung dan Forum Silaturahmi Ormas Islam (FSOI) serta SKPD di lingkungan Pemkot Bandung.(*)


Editor : Dicky Zulkifly