Potret Pelajar dan Pegawai Pemkab Purwakarta di Hari Pertama Sarungan

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memasuki halaman Setda Purwakarta bersama para pejabat mengenakan sarung dan peci.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Pemandangan berbeda terlihat di seluruh Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (28/10/2016). Pemberlakukan kebijakan memakai sarung dan peci bagi pelajar dan pegawai Pemkab mulai berjalan.

Sejak Jumat tadi seluruh pelajar dan pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta mulai mengenakan atribut khas tersebut. Telah lama Pemkab Purwakarta menghapus kebijakan seragam dinas formal. Kali ini, kebijakan serupa mulai berjalan.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memasuki halaman Setda Purwakarta bersama para pelajar mengenakan sarung dan peci.

Penggunaan kain sarung dan peci hitam bagi laki-laki, sementara bagi perempuan, diharuskan mengenakan pakaian etnik. Demikian kebijakan ini diterapkan.

Baca Juga  73,46 Persen, Keikutsertaan KB Purwakarta Tertinggi di Jawa Barat

Sejak pukul 6.30 WIB pagi tadi, para pegawai mulai terlihat berdatangan ke kantor mereka masing-masing termasuk Kantor Bupati Purwakarta di Jl Gandanegara No 25. Fenomena ini sempat mengundang perhatian masyarakat sekitar terutama warga yang sedang mengikuti pengajian rutin di Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta yang terletak tak jauh dari kantor bupati.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memasuki halaman Setda Purwakarta bersama para pejabat mengenakan sarung dan peci.

“Saya kira para santri dan pimpinan pesantren yang melakukan ziarah seperti saya. Tadinya saya kaget, takutnya saya gak kebagian tempat di Makam Baing Yusuf. Sebelum ziarah saya kan rutin ikut pengajian pagi dulu. eh ternyata para pegawai yang akan masuk kantor,” ungkap Hendri (38), salah seorang warga Bekasi.

Baca Juga  Pendapatan Kas Purwakarta Menurun

Selain peci hitam, para pegawai juga dibolehkan mengkombinasikan kain sarungnya dengan mengenakan peci haji atau ikat khas Sunda. Tanggapan positif pun bermunculan dari para pegawai yang sebelumnya mengikuti orasi kebudayaan dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tentang Sumpah Pemuda di Bale Paseban Pendopo Purwakarta.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama para pelajar di halaman Setda Purwakarta.

“Ini saya bisa sekalian salat Jumat, tidak perlu ganti baju lagi,” ujar Asep (35), salah seorang pegawai pada Bagian Umum Setda Purwakarta.

Baca Juga  Kades Kembang Nyatakan Bebas Dari Korupsi Dana Desa

Penggunaan kain sarung sama sekali tidak akan mengganggu produktifitas kerjanya. Melainkan ia justru merasa nyaman bekerja di kantor dengan menggunakan sarung karena teringat suasana pendidikan pesantren yang dulu pernah ia jalani.

Foto : Para pelajar di Purwakarta mulai mengenakan sarung dan peci ke sekolah.

“Sarungan justru lebih nyaman, ditambah saya ini kantor sudah serasa pesantren. Ingat waktu dulu saya pernah pesantren,” kata Asep.

Bukan hanya pegawai, para pelajar di Purwakarta pun diharuskan untuk melakukan hal yang sama. Kebijakan ini dicanangkan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat membuka Kegiatan Peringatan Hari Santri Nasional di Taman Pesanggrahan Padjadjaran Sabtu (22/10/2016) lalu.

Editor : Dicky Zulkifly