PJT II Jatiluhur Gerak Bersihkan Air Bersama Milenial
Foto : PJT II Jatiluhur Gerak Bersihkan Air Bersama Milenial
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II, U Saefudin Noer mengajak Hydro Gen Milenial PJT II membersihkan perairan Waduk Jatiluhur dari eceng gondok dan sampah. Pertumbuhan eceng gondok secara massif di perairan Waduk Jatiluhur selama ini mengganggu operasional pengelolaan waduk dan lalulintas perairan.
“Generasi milenial kita ajak untuk peduli terhadap kelestarian sumber daya air, salah satunya dengan membersihkan perairan Waduk Jatiluhur yang saat ini dipenuhi eceng gondok,” ujar U. Saefudin Noer pada kegiatan Gerakan Bersihkan Air dan Menjaga Kesinambungan Sumber Daya Air Merayakan Hari Air Dunia ke 27 dan HUT Kementerian BUMN ke 21 di area Pelabuhan Biru, Waduk Jatiluhur pada Rabu, 10 April 2019.
Waduk Jatiluhur sebagai waduk terbesar di Indonesia memiliki manfaat bagi kehidupan masyarakat seperti irigasi, plta, air baku, air minum dan lain-lain sehingga perlu dipelihara dan dijaga agar dapat terus dinikmati masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tema peringatan Hari Air Dunia ke 27 Leaving No One Behind, agar semua manusia berhak mendapatkan akses air.
Peran serta generasi milenial yang melek teknologi dan informasi dibutuhkan untuk mensosialisasikan kegiatan Gerakan Bersihkan guna menjaga kelestarian waduk sebagai salah satu sumber air bagi kehidupan masyarakat Jawa Barat.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat akan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, terutama kaum muda yang piawai menggunakan media sosial,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, kebersihan Waduk Jatiluhur yang menyuplai 80 persen air baku untuk warga DKI Jakarta dan mengairi 340. 000 irigasi menjadi suatu keharusan.
Keberadaan eceng gondok yang memenuhi sebagian permukaan Waduk Jatiluhur merusak keindahan dan kebersihan serta mengganggu operasional pengelolaan waduk. Tanaman gulma tersebut dapat masuk ke dalam turbin dan bangkainya menambah sedimentasi waduk.
“Mari kita bersama-sama dengan pikiran jernih dan hati bersih menjaga dan melestarikan perairan Waduk Jatiluhur dan sumber-sumber air lainnya agar terus menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat,” demikian Dirut.
Jaga Ketahanan Air Nasional
Pertumbuhan eceng gondok secara massif di perairan Waduk Jatiluhur selama ini dianggap mengganggu operasional pengelolaan waduk dan lalulintas perairan.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Jatiluhur, U Saefudin Noer bersama ratusan karyawan dan warga sekitar bendungan, bergotong-royong membersihkan perairan Waduk Jatiluhur dari eceng gondok dan sampah.
“Gerakan bersihkan air di Waduk Jatiluhur ini menjadi upaya perusahaan untuk melindungi dan melestarikan waduk sebagai salah satu sumber air yang bermanfaat bagi masyarakat,” Dirut pada acara Gerakan Bersihkan Air dan Menjaga Kesinambungan Sumber Air merayakan Hari Air Dunia ke 27 dan HUT BUMN RI ke 21 di Pelabuhan Biru, Waduk Jatiluhur, Rabu (10/4/2019).
PJT II sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bertugas mengelola waduk terbesar di Indonesia berupaya agar kehadiran waduk tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Melalui penugasan umum yang diberikan pemerintah, PJT II mengairi areal pertanian sekitar 300.000 hektar di Jawa Barat bagian utara secara gratis kepada para petani.
Bila diasumsikan produksi rata rata padi 5,5 ton per hektae per musim, maka PJT II mendukung produksi padi sebanyak 3,3 juta ton per tahun atau setara dengan nilai rupiah sebesar 13,86 triliun per tahun. Selain untuk irigasi, PJT II juga memasok sekitar 80 persen air baku untuk warga DKI Jakarta, pembangkitan listrik tenaga air dan air minum dalam kemasan.
“Pengelolaan dan pemeliharaan waduk menjadi bentuk komitmen kita untuk melindungi dan melestarikan sumber daya air bagi ketahanan pangan nasional yang berkesinambungan ,” kata Saefudin.
Saat ini kondisi air di bumi semakin menurun, sedangkan kebutuhan air terus bertambah karena itu konservasi sumber daya air menjadi suatu keharusan guna menjamin keberlangsungan hidup manusia.
Sejumlah upaya telah dilakukan PJT II untuk melindungi dan melestarikan sumber daya air melalui program konservasi penataan Sungai Mati (Oxbow), pengurangan limbah kotoran hewan di sungai melalui penggunaan biogas, penataan keramba jaring apung, perikanan tangkap berbasis budidaya, serta pengangkatan eceng gondok.
Kegiatan konservasi tersebut diharapkan dapat menjaga kesinambungan air untuk masa depan agar air terus hadir bagi kehidupan manusia. Hal ini senada dengan tema peringatan Hari Air Dunia ke 27 Leaving No One Behind, semua orang berhak mendapatkan akses air.
“Sedikit kontribusi kita untuk sumber daya air, walaupun kecil selama dilakukan terus menerus akan memberikan dampak yang besar. PJT II sebagai BUMN hadir di tengah masyarakat berupaya untuk melindungi dan mengelola sumber daya air agar lestari dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Ke depannya, guna berupaya mewujudkan akses air bagi masyarakat, PJT II juga memiliki proyek penyediaan air minum SPAM Regional Jatiluhur yang direncanakan dengan output keluaran sebesar 5000 liter per detik untuk melayani kebutuhan air minum di wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan DKI Jakarta.(dik)