Penderita Tumor Ini Terharu Usai Dijenguk Dedi Mulyadi

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Keinginan Sawitri Tut Wuri Handayani, penderita tumor berusia 39 Tahun asal Kampung Nagrak RT 03 RW 02, Desa Cicadas Kecamatan Babakan Cikao untuk bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi akhirnya terwujud.

Hari ini, Selasa (3/10), Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjenguk penderita tumor yang perutnya sudah membengkak itu. Dedi datang langsung dengan menggunakan pakaian santai dan topi ke rumah Sawitri.

Sawitri yang tengah duduk di teras rumahnya tampak haru dan menitikan air mata saat bersalaman dengan orang nomor satu di Purwakarta tersebut. Ia mengucapkan terima kasih karena Dedi berkenan menjenguk.

Baca Juga  Jasa Tirta II Siapkan Antisipasi Skenario The New Normal

“Terima kasih Pak, sudah menjenguk, saya sampai terbawa mimpi ingin bertemu bapak,” singkat Sawitri.

Berdasarkan keterangan Udin (68), ayahanda Sawitri, putrinya divonis oleh dokter menderita tumor perut sejak tiga bulan yang lalu. Namun, gejala penyakit tersebut sudah dirasakan oleh putrinya sejak bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita di Kuwait.

“Sudah pernah kontrol ke Bayu Asih dan ke Hasan Sadikin. Katanya tumor di perut. Belum bisa mengobati lebih lanjut karena tidak ada biaya,” jelas Udin.

Baca Juga  Hamdan Zoelva: Pentingnya Satuan Komunitas dalam Gerakan Pramuka

Menanggapi keluhan Udin, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi langsung memberikan instruksi kepada aparat desa setempat dan Dinas Kesehatan Purwakarta agar membawa Sawitri ke Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk menjalani operasi. Biaya pengobatan sekaligus bekal keluarga selama di rumah sakit ditanggung oleh Pemkab Purwakarta.

“Biaya rumah sakit ditanggung oleh Pemkab. Untuk bekal keluarga selama menunggu pasien saya siapkan juga,” kata Dedi.

Baca Juga  Kios Disegel, Ratusan Pedagang Pasar Simpang Purwakarta Geruduk PT SHP

Bekal tersebut diberikan oleh Dedi menyusul kondisi ekonomi keluarga Sawitri yang tergolong kurang mampu. Dedi sempat menegaskan bahwa problem orang sakit itu bukan hanya tentang pengobatan melainkan juga tentang persoalan ekonomi.

“Masalah orang sakit itu bukan hanya soal pengobatan. Tetapi matinya ekonomi keluarga, kalau menunggu pasien di rumah sakit artinya kan tidak bisa bekerja. Makanya, kita bantu dan ini menjadi fokus kita di Purwakarta,” pungkas Dedi.