Pendapatan Warung Sembako dan Pedagang Kecil di KBB Merosot

Foto : pedagang warung di Bandung Barat mengalami kemerosotan pendapatan.

BANDUNG BARAT, headlinejabar.com

Dampak Covid-19 berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat khususnya para pedagang sembako dan warung-warung kecil.

Rata-rata pendapatan mereka merosot tajam lebih dari 50 persen. Salah satunya pemilik warung sembako di Desa Sarinagen Kecamatan Cipongkor, Juhri.

Menurut Juhri, kini pendapatannya menurun drastis hanya 25 persen dari hari-hari biasa.

“Segitu pun sudah maksimal. Memang banyak warga yang pulang kampung karena menghadapi bulan puasa, tapi tidak meningkatkan pendapatan. Malah warga banyak yang kasbon (ngutang),” kata Juhri, Senin (28/4/2020).

Baca Juga  Ambulans Sudah Tersebar di Seluruh Desa di Purwakarta

Juhri berharap dengan adanya bantuan pemerintah bagi warga masyarakat yang terdampak Covid-19 dapat membantu meningkatkan penjualan warung sembakonya, namun justru yang terjadi sebaliknya.

“Ada beberapa tetangga yang dapat bantuan. Harapannya ada imbas pada pendapatan warung. Tapi yang ada makin parah. Pada gak bayar utang, belanja juga nggak. Karena sembako mereka sudah punya di rumah masing-masing,” ujar Juhri.

Baca Juga  Lima Pemuda Pelopor Wakili Purwakarta di Tingkat Jabar

Hal yang sama dirasakan Rustandi, pedagang sembako di Kampung Citiis, Desa Batulayang Cililin. Kegiatan usahanya makin sepi dari para pelanggan sekitar.

“Makin sepi sekarang. Biasanya bulan Ramadan suka rame. Sekarang semua pada punya sembako dari pemerintah,” ujar Rustandi.

Keluhan serupa juga disampaikan Wawan, pedagang awug yang biasa mangkal tiap sore di Jl GA Manulang, Padalarang.

“Paling dapat seperempatnya dari hari biasa. Gimana lagi pak, mungkin sekarangmah pada gak kerja jadi gak punya uang,” ucap Wawan.

Baca Juga  Warga Cilodong Depok Diresahkan dengan Munculnya Aliran Baru

Sebelumnya diberitakan muncul aspirasi yang disampaikan Anggota DPRD Jawa Barat Edi Rusyandi agar bantuan sosial pemerintah dalam menangani dampak Covid-19 diberikan secara tunai agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Dan pelaku ekonomi kecil masyarakat tetap hidup.

Sementara ini kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Barat skema bantuan senilai 500 ribu dipecah menjadi 150 ribu tunai dan sisanya 350 ribu diberikan dalam bentuk sembako.(dik)