Pemkot Sukabumi Canangkan Kota Literasi

Foto : Pemkot Sukabumi canangkan diri menjadi kota literasi pada kegiatan Jambore Literasi Perpustakaan, Sabtu (17/12/2016).

SUKABUMIheadlinejabar.com

Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, Jawa Barat, mencanangkan diri sebagai kota literasi. Pencanangan dilakukan pada kegiatan Jambore literasi Perpustakaan di Kota Sukabumi sekaligus mengukuhkan Esih Setiasih Muraz selaku bunda Literasi Kota Sukabumi.

Upaya mewujudkan masyarakat literasi gemar membaca tersebut, pemkot Sukabumi terus mendorong tidak hanya sekolah umum saja namun sekolah berkebutuhan khusus juga mendapat perhatian penuh.

Seperti di Gedung Perpustakaan Daerah rencananya pemkot akan menyediakan ruangan khusus membaca bagi siswa yang berkebutuhan khusus agar bisa mengunjungi perpustakaan.

“Kedepan semuanya akan kita siap kan untuk menunjang siswa atau masyarakat yang berkebutuhan khusus,” ujar Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota sukabumi Nicke Siti rahayu, usai menggelar kegiatan Jambore Literasi di halaman Kantor Perpustakaan Kota Sukabumi. Sabtu, (17/12/2016).

Bahkan saat ini, di kantor perpustakaan sudah ada buku bacaan berbentuk braile sebanyak 150 dan satu unit komputer untuk menunjang siswa kebutuhan khusus. Tapi, kata Nicke, saat ini ruangan membacanya akan disatukan dulu dengan siswa atau masyarakat yang lain, sambil menunggu adanya ruangan khusus.

Baca Juga  Tingkatkan PAD Pemkot Depok Sasar Warteg

“Alahamdulillah  Walikota Sukabumi Pak Muraz, akan menyediakan beberapa laptop untuk siswa yang berkebutuhan khusus,” kata Nicke.

Apalagi, lanjut Nicke, Kota Sukabumi satu-satunya perpustakaan di Jawa Barat yang akan menyediakan ruang baca dan keperluan bagi siswa kebutuhan khusus.

Hal itu berdasarkan informasi dari perpustakaan braile di jalan Padjajara Bandung saat kita mengambil buku braile.

“Kita tahu infromasi tersebut, saat kita mengambil buku barile di Padjajaran dan ke percetakan yang ada di Cimahi Bandung, mereka bilang baru Kota Sukabumi yang mengambil buku braile,” ungkapnya.

Berkaitan dengan kegiatan Jambore Literasi, Nicke menjelaskan, ada lima program literasi yang digalakan, yaitu literasi di rumah, perpustakaan, di sekolah, ruang publik dan di masyarakat.

Jadi semua ini dievalausi, walaupun di rumah belum bisa di evaluasi, jadi ini baru di sekolah, karena sekolah merupakan pusat belajar.

Baca Juga  Ridwan Kamil Ajak PPI Tiongkok Jadi Agen Diplomasi

Amanat Permendikbud nomer 23 tahun 2016 itu tentang penumbuhan minat baca di sekolah. “Makanya kita anjurkan sebelum mulai belajar, dibiasakan 15 menit untuk membaca, dengan begitu diharapkan mereka bisa mencintai buku dan membaca lagi,” ujarnya.

secara global Nicke tidak bisa meprediksi tingkat baca di Kota Sukabumi, namun jika dilihat dari kunjungan yang datang ke kantor perpustakaan awalnya sehari mencapai 75 sampai 100 orang.

Tapi sekarang jika dirata-ratakan saat ini sudah mencapai 370 orang setiap hari. Karena sampai dengan bulan November 2016, sudah mencapai 85 ribu  dari target satu tahun 30 ribu pengunjung.

“Jadi kalau dilihat dari grafik pengunjung, minat baca buku di kota sukabumi sudah meningkat,” ujarnya.

Bahkan untuk mensukseskan literasi di Kota Sukabumi, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Sukabumi mulai tahun depan dihari minggu akan tetap buka. Hal ini juga untuk memebrikan pelayana kepada masyarakat.

Baca Juga  Tekan Lost Pajak, Bapenda Purwakarta Pasang 10 Tapping Box

“Di awal tahun 2017 hari minggu kita tetap akan buka, selain untuk memebrikan pelayana kepada pengunjung, juga untuk meningkatkan terus minat baca,” akunya.

Asisten Daerah II Setda Kota Sukabumi Deden Solehudin secara singkat mengatakan, bahwa Kota Sukabumi sudah mencanangkan kota literasiasi, budaya membaca dan menulis sudah menjadi kebutuhan. Kedepan Deden berharap, perpustakaan ada di setiap kecamatan, keluarahan, masyarakat dan kelurga.

“Hal itu juga nantinya ber efek kepada  literasisai dalam rangka akselerasi budaya membaca untuk mencapai Kota Sukabumi cerdas dan sejahtera,” ujarnya.

Dukungan Pemkot Sukabumi terhadap literasi, sudah jauh jauh hari, hal ini terbukti dengan adanya perda nomor 6 tahun 2016 tentang penyelelngaraan perpusataakaan, bahwa perustakaan nanti ada daerah, kecamatan, kelurahan dan di masyaralat.

“jadi sudah jelas perda itu juga mendukung peran perpustakaan untuk meningkatkan literasi di Kota Sukabumi,” pungkasnya.

Reporter : Riri Satiri
Editor : Dicky Zulkifly