Pemkot Bandung Jajaki Kerja Sama dengan PT KAI
BANDUNG, headlinejabar.com
Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) (Persero), Edi Sukmoro menandatangani kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan PT KAI tentang Sinergitas Program Pembangunan dan Penataan Kota. Kesepakatan tersebut ditandatangani di Ruang Rapat Pendopo, Kamis (30/6/2016).
“Alhamdulillah, kita hari ini menandatangani MoU untuk program-program yang berkaitan dengan pengoptimalan aset-aset pemkot dan aset-aset PT. KAI,” ungkap Ridwan saat ditemui usai penandatanganan kesepakatan.
Salah satu poin kerjasama antara keduanya adalah reaktivasi rel kereta api untuk jalur dari Bandara Hussein Sastranegara menuju Stasiun Kebon Kawung. Letak rel lama yang telah dibangun sejak zaman kolonial tersebut berada di belakang tempat parkir saat ini.
Pembangunan jalur tersebut bertujuan agar masyarakat yang keluar dari bandara dapat memanfaatkan moda transportasi kereta sehingga mengurangi kemacetan karena mobil-mobil penjemput.
“Dari Kebon Kawung nanti lanjut dengan Cable Car ke Lembang dan ke tempat-tempat lain, sehingga kalau diaktivasi relnya yang ada di belakang parkir Bandara Hussein, kan luar biasa untuk pelayanan kenyamanan penumpang,” ujar Ridwan.
Menurut Direktur PT. KAI, Edi Sukmoro, rel yang akan direaktivasi bukan rel yang terlalu panjang, melainkan hanya 500-700 meter menuju jalur rel utama. Dengan demikian, proses konstruksinya akan berjalan relatif cepat.
“Nanti kalau studi yang kita bentuk ini cepat selesai, rundingan anggaran biaya dari mananya sudah didapat, mungkin 6 bulan – 8 bulan selesai itu,” ujar Edi.
Bentuk kereta yang akan digunakan adalah kereta bandara sebagaimana yang telah dioperasikan di Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Akan tetapi PT. KAI belum berencana untuk menggunakan kereta api baru.
“Untuk sementara kan kita bisa pakai kereta yang ada. Gunakan (kereta-red) diesel dulu saja,” jelas Edi.
Pendisiplinan Pengendara Jalan
Selain itu, kerjasama yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan adalah program pendisiplinan para pengguna jalan yang seringkali menerobos palang pintu perlintasan kereta api.
“Nanti untuk mengatasi orang-orang yang tidak disiplin, yang suka melintasi rel itu, dengan sebuah cara yang kemudian motor tidak bisa lewat. Supaya mereka bisa didisiplinkan lewat teknologi,” katanya.
Upaya pendisiplinan tersebut berupa pemasangan plat besi runcing yang akan aktif bila palang pintu kereta api diturunkan sehingga akan menghalangi pengendara yang akan melintas. Teknologi tersebut dalam waktu dekat akan dipasang di titik-titik yang ramai terjadi pelanggaran.(*)
Editor : Dicky Zulkifly