Pemkab Purwakarta Gerak Cepat Tangani Bencana
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mendatangi lokasi bencana pergerakan tanah di Desa Pasanggrahan Kecamatan Tegalwaru, tampak sejumlah rumah mengalami kerusakan, Selasa 9 Februari 2021. Dia, meninjau langsung lokasi-lokasi bencana pergerakan tanah setelah menerima laporan dari Dinas Damkar PB.
Ambu Anne mengatakan pergeseran tanah di Desa Pasanggrahan Kecamatan Tegalwaru mengakibatkan beberapa rumah terdampak, 11 rumah hancur dan 48 rumah rusak berat serta 12 rumah rusak ringan.
Di lokasi tersebut Bupati Anne Rata Mustika ditemani beberapa pihak langsung menyalurkan sejumlah bantuan bahan pokok untuk warga. Bantuan berasal dari BAZNAS Purwakarta, Dinsos P3A, BPBD, dan Kesra Purwakarta. “Bantuan hari ini merupakan untuk penyediaan bahan pokok bagi warga yang terdampak mudah-mudahan ini cukup yang akan dikelola oleh panitia,” ujarnya.
Ambu Anne mengungkapkan pihaknya juga akan merelokasi dan membangun rumah yang roboh. “Untuk jangka panjang saya juga sudah menyiapkan relokasi rumah, dan akan dibangun untuk rumah roboh tadi,” ujarnya.
Lahan pembangunan rumah tersebut sudah diberikan oleh Perhutani dan dana pembangunan bersumber melalui APBD Dinas Tata Ruang dan Pemukiman. “Pembangunan akan segera dilakukan, dan yang jelas untuk rumah yang hancur tidak boleh lagi warga bermukim di sana,” ujar Ambu Anne.
Ambu Anne juga mengungkapkan berdasarkan catatannya, pergerakan dan pergeseran tanah di lokasi tersebut sudah berlangsung terus-menerus selama tiga tahun 2019, 2020 dan 2021. Tepatnya pada 31 Mei 2019 Pemda Purwakarta sudah mendapatkan assessment dari Badan Geologi tentang terjadinya pergeseran tanah.
“Ini diakibatkan dari beberapa hal yang pertama terjadinya alih fungsi tanah dari hutan dengan tanaman keras menjadi kebun. Dengan penanaman bukan tanaman keras sehingga tanah menjadi rapuh,” ujarnya.
Laporan Badan Geologi menyebutkan pergeseran tanah juga akibat eksploitasi bebatuan yang merupakan bagian dari penahan tanah yang ada lokasi tersebut. Menurut informasi dari Kepala Desa setempat, eksploitasi batu tersebut dilakukan secara ilegal. “Hal ini sangat memperhatikan, dan sesuai dengan ijin Kapolres apabila itu terjadi maka segera laporkan dan akan ditindak,” ujar Ambu Anne.
Ia berharap dari semua pihak termasuk masyarakat bersama-sama dengan kita menjaga lingkungan. “Kita akan lakukan penanaman kembali pohon keras bersama Perhutani, kita akan tanami kembali di beberapa titik agar tidak terjadi lagi bencana seperti hari ini,” ujarnya.
Bupati juga menyebutkan sehubungan dengan pergeseran tanah tersebut pihaknya sudah menandatangani surat dari Dinas Damkar PB untuk melakukan penelitian dan kajian dari badan Geologi.
Kemudian selain di Desa Pasanggrahan Kecamatan Tegalwaru, Bupati juga menerima laporan dari Dinas Damkar PB soal pergeseran tanah di beberapa lokasi yang lain di Kabupaten Purwakarta. Bupati menyebutkan berdasarkan laporan tersebut ada tujuh titik yang terjadi longsor dan pergerakan tanah serta banjir yang tidak berlangsung lama surut. Tujuh lokasi tersebut yakni:
1. Gang Rusa IV RT 015 RW 002 Kelurahan Nagrikidul, Kecamatan Purwakarta.
2. Kampung Cihanjawar RT 002 RW001, Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong.
3. Kampung Cibongkok Desa Simpang RT 04 RW 02 Kecamatan Wanayasa.
4. Desa Cibening Kecamatan Bungursari.
5. Desa Cimahi, Kampung Tanjung Wari RT02 RW01.
6. Desa Cirende Kecamatan Campaka.
7. Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan Kecamatan Tegalwaru.(dik)