Pemilik Pita Suara Rusak Ini Ketiban Rezeki Nomplok di Acara ‘Paturay Tineung’ Dedi Mulyadi
Foto : Pemilik Pita Suara Rusak Ini Ketiban Rezeki Nomplok di Acara ‘Paturay Tineung’ Dedi Mulyadi.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Aming (17) warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Pondoksalam, Purwakarta mendapatkan berkah pada acara paturay tineung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Rambutan milik pria berpita suara rusak akibat penyiksaan itu diborong oleh bakal calon Gubernur Jawa Barat tersebut.
Acara yang berlangsung di lapangan desa setempat pada Senin (5/2) malam itu sendiri berlangsung meriah. Hiburan kesenian dari grup musik Emka 9 dan ‘bodoran’ (lawakan) Ohang turut mengisi acara tersebut.
Di tengah acara, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melihat seorang pemuda menjajakan rambutan kepada penonton yang hadir. Naluri dermawan Dedi menggerakan hatinya untuk memanggil pemuda tersebut ke atas pentas.
“Kang, kang, kadieu kang (Kang, kang, kesini kang),” kata Dedi memanggil.
Sampai di atas panggung, Aming terlihat kesulitan berbicara. Beberapa kata yang dia ucapkan terdengar tidak jelas dan harus dia ulangi. Perlahan, dia bercerita bahwa pita suaranya rusak karena mengalami penyiksaan oleh orang tuanya.
“Hoyong damang, janten jualan rambutan. (Ingin sembuh, jadi jualan rambutan),” ujar Aming.
Sambil terbata-bata, Aming juga mengatakan bahwa dirinya sengaja berjualan di lapangan tersebut karena ingin bertemu dengan Dedi Mulyadi. Kegembiraan pertemuan dengan sosok penggembala kambing saat kecil itu ditunjukan dengan menyanyikan lagu milik Charly van Houten berjudul ‘Kebesaran Tuhan’.
“Allahu Akbar Maha Besar, memuja-Mu begitu indah,” Aming bernyanyi sambil terbata.
Alih-alih turut bergembira, Dedi malah tertegun, bahkan meneteskan air mata. Kata dia, meski Aming hidup dalam ketidaksempurnaan, tetapi malam tersebut sosok yang tertatih saat berjalan itu menjadi pribadi yang sempurna.
“Aming malam ini menjadi sempurna, karena sesuatu yang dia ucapkan berisi kalimat Takbir dan pujian kepada Allah SWT,” katanya.
Dedi kemudian memberikan bantuan modal usaha kepada Aming sebesar Rp10 Juta dari hasil ‘udunan’ dirinya bersama warga setempat. Aming pun diberikan kios buah secara gratis di kawasan Pasar Jumaah Purwakarta untuk berjualan didampingi ayah angkatnya, Mandra (45).
“Saya inisiatif saja mengurus Aming, kasihan dari kecil memang agak kurang mentalnya. Orang tuanya sering menyiksanya dan tidak mau mengakuinya sebagai anak. Saya kasihan, jadi saya urus sejak kecil,” tutur Mandra.