Foto : Ilustrasi.

DEPOK, headlinejabar.com

Kasus dugaan penyalahgunaan narkoba dengan menggunakan jarum suntik di kampung pitara Kelurahan Pancoran Mas Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, yang baru-baru ini sempat digrebek oleh tim Jaguar dan BNN Kota Depok mendapatkan perhatian khusus dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok dr. Noerzaanti Lies Karmawati.

Terkait pemberian jarum suntik oleh salah satu puskesmas di Kota Depok dr Lies Karmawati membenarkan dan berpendapat bahwa jarum suntik yang ada kampung pitara merupakan program dari Kementerian Kesehatan untuk mencegah penularan HIV / AIDS.

“Di Kemenkes ada program harm reduction, intinya untuk mencegah terjadinya penularan hiv/aids dikalangan pengguna narkoba suntik akibat dari penggunaan jarum suntik be-ramai-ramai, Kegiatan dari program tersebut antara lain dengan memberikan jarum suntik, dimana untuk pemberian tersebut dinkes bekerja sama dengan lsm karena dinkes tidak bisa mengakses langsung ke mereka,” tegasnya, Kamis (22/9/2016).

dr Lies menjelaskan bahwa pemberian jarum suntik tersebut di awasi langsung oleh petugas medis dan sudah ada Standar Operating Procedures nya (SOP) dimana setiap pengguna menukarkan jarum bekas ke Puskesmas yang dilayanai oleh LJSS (Layanan Jarum Suntik Steril) 

“Yang bertugas mengawasi di lapangan adalah petugas dari dinkes,Puskesmas dan LSM nah kalau sampai ada jarum suntik yang di buang di sembarang tempat berarti mereka kurang edukasi dari petugas dan lsm nya segera kami tindaklanjutin,” paparnya.

Menanggapi pertanyaan awak media bahwa jarum suntik ini ternyata juga di pakai oleh para pencandu Narkoba diri nya menjelaskan bahwa memang dari awal mereka adalah para pecandu narkoba.

“Kan dari awal mereka memang pengguna narkoba untuk mencegah penularan penyakit maka diberikan jarum suntik sedangkan untuk penyalahgunaan narkobA di perlukan penanganan yang komprehensif melibatkan lintas sektor dan lintas program,” katanya.(*)

Reporter : Yopi Setyabudi
Editor : Dicky Zulkifly