Pembangunan Berdampak Tak Langsung Terhadap PAD
Foto : Ilustrasi.ISTIMEWA
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Purwakarta, Jawa Barat, Tri Hartono menyebut dampak pembangunan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dirasakan tidak langsung.
Statement Tri ini menjawab pandangan Fraksi PDIP saat paripurna rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD) 2017 di DPRD Purwakarta beberapa waktu lalu.
“Pembangunan lingkar barat Sukasari sudah bagus. Harga tanah mulai NJOP dan PBB jadi tinggi, artinya pendapatan meningkat,” jawa Tri, kepada headlinejabar.com di ruang kerjanya, Kamis (24/11/2016).
Baca Juga : Fraksi PDIP: Pembangunan Purwakarta Mesti Berimplikasi PAD
Yang namanya pembangunan, lanjut Tri, menjawab kebutuhan-kebutuhan kompleksitas yang ada di tataran masyarakat. “Urusan pembangunan itu tidak akan ada selesainya,” terang Tri.
Tidak selalu pembangunan itu menghasilkan PAD. Khusus pembangunan kesejahteraan masyarakat, implikasi yang dirasakan pemerintah tidak langsung.
“PAD dampak dari pembangunan itu dirasakan secara tidak langsung. Namun pemerintah mesti berupaya mengejar IPM, target daya beli naik, lalu akan berdampak pada PAD,” beber Tri.
Postur anggaran dalam RAPBD Purwakarta 2017 dirancang sebesar Rp2,4 triliun. Setengah atau Rp1,2 triliun diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur dua kali lipat tahun depan.
“Sudah melalui tahapan musrenbang, pokok-pokok pikiran dewan, berdasarkan aspirasi juga. Hasil kebijkan kepala daerah, ada juga berupa kebijakan pemerintah di atasnya (pusat maupun provinsi, red). Dicermati bahwa RAPBD 2017 kemungkinan besarannya 2,4 triliun,” sebut Tri.
Dibagi untuk menutupi kebutuhan belanja langsung maupun tidak langsung. Jika proporsinya 50 persen-50 persen, maka belanja langsung maupun tidak langsung masing-masing butuh Rp1,2 triliun.
“Kaitan dengan infrastruktur, diperoleh dari bantuan keuangan, dana alokasi khusus. Utamanya jalan lingkar timur, direncanakan akan mendapat alokasi dari pusat,” kata dia.
Dicky Zulkifly