Mayoritas pedagang di Pasar Jumaah Purwakarta, Jawa Barat, menolak tegas terkait rencana pembangunan mall oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta. Pembangunan pasar modern hanya akan mematikan ladang usaha para pedagang yang sudah digeluti puluhan tahun.
“Sekarang setiap malam kami bergiliran melakukan ronda malam di blok pasar. Takutnya ada yang membakar pasar untuk memudahkan rencana pembangunan mall,” kata seorang pedagang yang namanya enggan untuk dipublis.
Hingga saat ini belum ada surat edaran resmi dari Pemkab Purwakarta terkait rencana pembangunan mall di Pasar Jumaah. Namun rencana pembangunan pasar modern ini sudah diketahui oleh seluruh pedagang yang ada di pasar.
“Apapun dalihnya, kami tetap menolak rencana itu, bila perlu kami Iwapa Pasar Jumaah akan mendatangi kantor Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk tegas menolak pembangunan mall ini,” tegas pedagang ini, mengancam pihak Pemkab.
Jika Pemkab tetap memaksakan akan melakukan eksekusi pembangunan, maka bisa jadi ancaman para pedagang benar-benar dilakukan. Jika dihitung, jumlah pedagang yang tergabung dalam Iwapa Pasar Jumaah sebanyak 400 orang.
“Kami siap membela hidup kami, malam ini kami akan berkumpul bersama untuk menghimpun kekuatan dan melakukan pembahasan lebih lanjut,” tambah dia.
Dasar penolakan pembangunan pasar, diketahui karena banyak pedagang yang masih mengantongi dokumen hak guna pakai. Lama waktunya sampai 2017 hingga 2018.
“Intinya, kami tidak mau dipindahkan dari Pasar Jumat. Disini ladang penghidupan kami satu satunya sejak puluhan tahun yang lalu,” kata pedagang yang berjualan dekat kantor UPTD Pasar Jumaah itu.(*)