Panen Raya di Puncak Kemarau
Foto : Tasyakuran Panen Raya Jasa Tirta II di areal irigasi Saluran Induk Tarum Utara Cabang Barat B Tub. 8 pada Kamis (26/9/2019).
KARAWANG, headlinejabar.com
Di puncak musim kemarau, saat di beberapa daerah mengalami kekeringan dan tidak dapat tanam, ada yang menarik di Blok KW 8, Tunggak Jati, Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang.
Di daerah tersebut, panen raya berhasil dilaksanakan untuk area irigasi seluas 484 Ha yang diari oleh Saluran Induk Tarum Utara Cabang Barat ruas B. Tub. 8 Blok KW 8.
“Jasa Tirta II hadir dengan pengelolaan air yang baik sehingga kita bisa berpanen raya. Ini adalah keberhasilan bersama antara pengelola air dan masyarakat petani dalam mengoptimalkan air ditengah musim kering yang panjang ini,” kata Direktur Utama Jasa Tirta II U Saefudin Noer pada kegiatan Tasyakuran Panen Raya Jasa Tirta II di areal irigasi Saluran Induk Tarum Utara Cabang Barat B Tub. 8 pada Kamis (26/9/2019).
Areal irigasi Saluran Induk Tarum Utara Cabang Barat merupakan satu kesatuan sistem irigasi Daerah Irigasi Tarum Utara dengan total luasan lebih dari 45.000 ha.
Sistem irigasi ini memiliki sumber air irigasi dari Waduk Ir. H. Djuanda yang disalurankan melalui Bendung Utama Curug ke Saluran Tarum Utara yang diteruskan melalui Bendung Walahar dan dibagi oleh Bangunan Bagi Utama Leuweungseureuh melalui Saluran Tarum Utara Cabang Barat.
Menyusul volume air di Waduk Jatiluhur yang menyusut saat ini, pada hari Selasa, 24 September 2019, Jasa Tirta II melaksanakan Sholat Istisqo secara serentak di wilayah kerjanya. Saefudin berharap hujan segera turun untuk mengisi waduk dan disalurkan ke masyarakat.
Keberhasilan pengelolaan air irigasi tak lepas dari penugasan pemerintah kepada Jasa Tirta II untuk mengairi irigasi seluas 240.000 hektar. Areal irigasi di wilayah kerja Jasa Tirta II meliputi Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta dan sebagian Indramayu hingga saat ini masih dapat terairi dengan metoda gilir giring air.
Tak hanya itu, untuk menjaga pasokan air irigasi, Jasa Tirta II senantiasa memelihara kehandalan sungai, saluran, bendung dan waduk dengan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
Di wilayah hulu Jasa Tirta II melaksanakan konservasi dengan semua stakeholder terkait seperti PTPN VIII dan Perhutani, untuk mengembalikan fungsi catchment area Daerah Aliran Sungai seperti Penanaman pohon, pencegahan pencemaran, penanganan sampah dan penataan sungai mati.
Saefudin Noer mengajak semua pihak di wilayah sungai dan kawasan pertanian untuk meningkatkan gotong royong dalam mengelola air, sebagai amalan nyata dan bagian Dari semangat Pancasila.
“Mari kita bersama menggalakan program bersih-bersih sungai dan wilayah sungai, bendungan dan waduk, bendung dan saluran. Kita jadikan sungai sebagai halaman depan agar terus memperoleh dan manfaat dari air yang merupakan hajat hidup orang banyak,” ujar Saefudin Noer.
Di wilayah hilir Jasa Tirta II melalukan pemeliharaan sungai dan saluran yang mulai terlihat hasilnya melalui kerja keras pembersihan saluran induk dan sekunder dalam 3 bulan terakhir.
Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air
Pertumbuhan penduduk, kebutuhan industri, pertanian dan perubahan iklim serta berkurangnya ruang terbuka hijau memberikan tantangan yang besar bagi pengelolaan air. Indonesia perlu mengantisipasinya dengan kebijakan makro yang lebih komperhensif termasuk oleh BUMN.
“Jasa Tirta II sebagai BUMN pengelola sumber daya air perlu didukung dengan peningkatan kewenangan pengusahaan Sumber Daya Air melalui perubahan Peraturan Pemerintah sebagai landasan Jasa Tirta II dalam melaksanakan penugasan dalam pengelolaan SDA nasional,” ucap Saefudin Noer.
Peningkatan kapasitas Jasa Tirta II diwujudkan dengan pemberian kewenangan pengusahaan yang lebih luas dan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk lahan di Wilayah Sungai. Kesempatan dan kewenangan pengusahaan PLTA dan energi baru terbarukan, pariwisata, dan properti di wilayah operasi lama maupun baru.
“Optimalisasi aset negara di wilayah operasi baru dan pengusahaannya oleh Jasa Tirta II perlu ditingkatkan seiring dengan perluasan wilayah dan penambahan wilayah sungai, PLTA, bendungan, bendung dan waduk yang dikelola Jasa Tirta II,” pungkasnya.(rls)