Om Peuyeum Bendul Om
Foto : Kompak Bupati Dedi dengan masyarakat memajang kertas bertuliskan “om peuyeum bendul om” kepada sopir bus dan penumpangnya.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Baru-baru ini, suara klakson khas dari Pantura, “telolet” mendadak jadi trend dunia. Trend “telolet” kini menjadi ajang kesenangan bukan hanya anak-anak dari Pantura saja.
Merebak seantero nusantara meminta kesenangan dari suara klakson bus angkutan bernada “telolet” dengan sandi “om telolet om”.
Nah, gara-gara “telolet”, warga Bendul dan aparatur Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terserang demam “telolet”.
Di Kampung Bendul Desa Sukatani, sejak dulu terkenal dengan makan khas lokal. Yakni Peueyeum Bendul atau colenak, kicimpring, juga kerajinan tangan golek dan keramik.
Akibat wilayah kaya akan makanan khas, mereka bukan saja meminta suara “telolet”. Masyarakat dan aparatur Desa Sukatani, mempromosikan makanan khas melalui kertas bertuliskan “om peuyeum bendul om”.
Berkat adanya perbaikan Jembatan Cisomang Tol Cipularang KM 100+700, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur arteri Padalarang-Purwakarta via Sukatani, Darangdan, Cikalong Wetan sampai Padalarang selama tiga bulan ke depan.
Ini bakal jadi berkah tersendiri bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal. Sebagaimana diketahui sejak dibangunkannya akses jalan tanpa hambatan Tol Cipularang pada 2002, unsur usaha lokal sedikit-demi sedikit terdegradasi.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ikut bersama warga dan aparatur Desa Sukatani, mempromosikan makanan khas. Kompak Dedi dengan masyarakat memajang kertas bertuliskan “om peuyeum bendul om” kepada sopir bus dan penumpangnya. Sopir bus sesekali tersenyum dan memberikan suara klakson “telolet”.
“Ini lagi meramaikan saja sambil menawarkan makanan khas dan kerajinan tangan,” kata Asep salah seorang warga kepada headlinejabar.com di lokasi, Senin (26/12/2016).
Reporter : Rosad Nurdin
Editor : Dicky Zulkifly