YOGYAKARTA, headlinejabar.com

Walikota Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan konsep politik jemput bola untuk mempercepat terjadinya perubahan. Menurut walikota yang biasa disapa Kang Emil, para pemimpin-pemimpin yang membawa perubahan, mereka tidak hanya diam duduk di meja. Tapi mereka adalah orang yang proaktif, turun dan berinteraksi bersama warga.

Dengan konsep inovasi, kolaborasi dan desentralisasi sebagaimana yang telah diterapkan di Kota Bandung. Kelebihan bangsa Indonesia dibandingkan bangsa lain, dinilai Emil, adalah sifat kegotong-royongan dan nilai sosialnya.

“Dunia mengapresiasi bagaimana kolaborasi warga kota dalam membangun kotanya,” papar Emil saat menjadi salah satu narasumber pada Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan Bantul, Yogyakarta, Selasa (24/5/2016).

Konsep ini dikatakan Emil di hadapan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Sorong Stepanus Malak, Bupati Bojonegoro Suyoto, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M Zainul Majdi, mantan Walikota Yogyakartadan Herry Zudianto selaku peraih Bung Hatta Anti Corruption Award pada Oktober 2010.

Konsolidasi nasional yang digelar sebagai peringatan menjelang hari kebangkitan nasional tersebut dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan penutupan direncanakan akan dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla hari Selasa malam.

Konvensi yang digelar oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selama dua hari tanggal 23-24 Mei 2016 tersebut, membahas isu-isu ekonomi, politik, budaya dengan menghadirkan tokoh-tokoh cendekiawan, akademisi, pejabat negara dan pejabat daerah untuk mencari ide-ide gagasan berbagai permasalahan bangsa.

Dengan tema Jalan Perubahan Membangun Daya Saing Bangsa, Ridwan Kamil bersama beberapa kepala daerah membahas topik Pemerintah Daerah dan Pembangunan Nasional Perspektif Good Governance.(*)

Reporter : Aga Gustiana

Editor : Dicky Zulkifly