Mengenal Abah Rizal, Pawang Ular Dari Damkar Purwakarta
Foto : Mengenal Abah Rizal, Pawang Ular Dari Damkar Purwakarta.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Muhammad Rizal ASN dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta,bukan hanya jago dalam memadamkan api kebakaran.
Tetapi memiliki keahlian yang cukup unik yaitu mampu menjinakan ular (Pawang Ular). ASN golongan 2C tersebut, keahliannya tersebut didapat secara otodidak, ketika menangkap King Kobra dengan Panjang lebih dari 3 meter.
“pertama kali dapat laporan di Nagrak Darangdan, ada ular jenis king kobra ya pertama lihat sih ngeri juga tapi karena kan kita datang membantu masyarakat ya mau tidak mau harus ditangkap,” ujarnya disela acara Diskusi Umum dan Sosialisasi Tunjangan Kinerja Dinamis (TKD) ASN Purwakarta. Di Bale Sawala Yudhistira. Senin (21/1/2019).
Pria yang biasa disapa Abah Rizal oleh petugas damkar lainnya, sudah puluhan ular yang berhasil dia jinakan, baik yang berbisa maupun yang tidak. Apalagi selama menjinakan ular dirinya tidak menggunakan pakaian khusus, dikarenakan pihak Damkar belum memiliki alat khusus menangkap ular.
“lebih dari 20, kebanyakannya ular kobra kadang ular sanca, ya timbul sendiri apalagi ketika bertugas tidak ada pakaian khusus untuk menangkap hanya dengan keyakinan dan peralatan seadanya ,yang jelas ular kan gak bisa pegang golok,” ujar dia.
Mengetahui pekerjaannya cukup beresiko, Abah Rizal hanya berpikir untuk menolong masyarakat karena kewajiban bagi dirinya sebagai petugas di lapangan yang memberikan pelayanan kepada warga.
“ya saya ajak ngomong aja ularnya, kan mereka juga mahluk hidup. Ya memang beresiko tapi ini tugas dan kewajiban saya, jadi damkar bukan hanya memadamkan api, tapi harus bisa menolong masyarakat yang mengalami kejadian yang tidak diduga,” ungkapnya.
Sedangkan hasil ular tangkapannya, dirinya bekerja sama dengan komunitas reptile Purwakarta, hal itu dilakukannya untuk melindungi ular tersebut.
“sementara saya serahkan kepada komunitas reptile ataupun komunitas pecinta hewan, kalau dilepas dihutan takutnya balik lagi atau dimatiin kalau ketemu masyarakat,” ujar dia.(rls/eka)