Limbah Domestik Juga Jadi Sebab Pencemaran Citarum
<p>Foto : Sosialisasi Gerakan Masyarakat Untuk Citarum Harum di Sarana Olahraga Desa Citeko Kecamatan Plered, Rabu (23/10/2019).
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Kepala Bidang Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan (P2KL) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta, Iwan Kuswandi menyebut mayoritas pencemaran Sungai Citarum berasal dari limbah domestik, limbah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat sehari-hari.
Kemudian limbah dari industri, peternakan dan limbah lain yang setiap harinya masuk ke DAS Citarum hampir 155 ribu meter kubik perhari atau setara dengan 26 tanki air dengan kapasitas 6.000 liter.
Untuk itu pihaknya bergerak cepat melakukan pendampingan percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan terhadap Sungai Citarum.
“Kami mengajak ke semua elemen masyarakat agar sadar akan bahayanya membuang sampah atau limbah ke DAS Citarum melalui Sosialisasi,” ungkap Iwan usai menghadiri Sosialisasi Gerakan Masyarakat Untuk Citarum Harum di Sarana Olahraga Desa Citeko Kecamatan Plered, Rabu (23/10/2019).
Menurutnya, ada delapan kabupaten kota yang terlintasi DAS Citarum di Jawa Barat, yang menjadi center adalah Metro Bandung ada empat kabupaten.
Kemudian ada empat kabupaten lain yang menjadi penyangga DAS Citarum, yaitu Kabupaten Cianjur, Purwakarta, Karawang dan Bekasi.
Berdasarkan amanat peraturan presiden (Perpres) setiap daerah yang terlintasi DAS Citarum harus melakukan upaya penanganan Citarum Harum, mulai dari Pemprov Jabar kemudian ditindaklanjuti dansektor dan bupati.
“Plered merupakan titik atau wilayah ketiga digelarnya sosialisasi setelah Kecamatan Babakancikao dan Sukatan. Kita akan terus bergerak ke kecamatan lain,” ujarnya.
Selain sosialisasi, penanganan menerapkan IPAL Komunal juga ditempuh dalam mengembalikan kondisi air Citarum. “Soal itu sedang kita rencanakan dan sudah dibahas dengan konsultan mengenai segala hal berkaitan dengan IPAL Komunal, seperti master plan misalnya,” kata Iwan.
Komandan Sektor 13, Kolonel Inf. Nazwardi Irham mengatakan, mengembalikan keadaan Sungai Citarum harus ditangani dengan serius, adanya kerja sama dengan semua pihak termasuk masyarakat sekitar menjadi faktor penunjang dalam menjaga kondisi sungai.
“Harus sama-sama, kalau semuanya sudah sadar maka mengembalikan kondisi sungai akan lebih mudah,” ungkap Dansektor 13 saat menjadi narasumber dalam acara yang sama.
Dia menyebut, selama bertugas di wilayah Kecamatan Plered dan Sukatani pihaknya masih menemukan adanya sampah rumah tangga yang diduga dibuang secara sengaja oleh warga ke sungai. Hal itu tentu perlu adanya kesadaran dari semua pihak agar kondisi sungai dalam kondisi baik.
“Bagaimana bisa segera terealisasi Citaerum Harum ini kalau masyarakatnya saja belum mendukung, jadi silahkan buat perdes dan buat sanksi sosial agar warga yang jorok jera” katanya.
Dansektor menyebut, pihaknya meminta pemerintahan desa terlibat dalam pemulihan keasrian Sungai Citarum. Salah satunya dengan memfasilitasi tempat pembuangan sampah bagi masyarakat dengan memanfaatkan sumber anggaran yang ada.
“Saya yakin pihak pemerintahan desa berkenan membantu tugas kami Satgas Citarum yang diperintah langsung oleh Presiden,” ujarnya.(dik)