Lestarikan Kawih Sunda, Festival Sinden Digelar di Purwakarta
Foto : Pasanggiri Pasindenan Purwakarta 2015
PURWAKARTA, HeadlineJabar.com
Kawih Sunda dikenal sebagai lagu dengan irama tertentu yang memiliki semangat religius dan penuh pesan sosial. Alunan irama kawih sunda selain beraneka ragam juga memiliki kekhasan masing-masing secara filosofi. Dalam rangka melestarikan kawih sunda, sebanyak 23 orang perwakilan dari tiga provinsi yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten akan bersaing menjadi yang terbaik dalam acara Pasanggiri Pasindenan Purwakarta 2015. Kegiatan ini diselenggarakan di Bale Citra Resmi (BCR) Purwakarta, Rabu (23/12) lalu.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang hadir dan membuka kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa Pasanggiri atau Festival Sinden ini adalah upaya untuk mempopulerkan kesenian khas Sunda ini. “Ditengah perubahan zaman yang modern dan popularitas berbagai genre musik, Kawih Sunda tetap memiliki eksistensi yang kuat di masyarakat,” kata Dedi.
Dedi mengemukakan bahwa Kawih Sunda pada dasarnya mengandung semangat religiusitas dan nilai sosial yang kuat dalam tiap liriknya. Jika mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya masyarakat Sunda dapat menjadi masyarakat yang kuat secara agama dan moral sosial.
Upaya pelestarian seni Kawih Sunda juga harus didorong dengan regenerasi para pelantun Kawih Sunda. Dedi berharap dengan adanya festival ini, maka akan muncul generasi-generasi muda pelantun Kawih Sunda agar tetap lestari.
Hal senada juga diungkapkan oleh budayawan Sunda Uu Rukmana. Dirinya menuturkan bahwa juru Kawih Sunda saat ini kurang mendapatkan dukungan, terutama di bidang promosi dan regenerasi dari pemerintah. “Inisiatif Pemerintah Purwakarta ini perlu diapresiasi. Seni musik asli Sunda jangan sampai tertinggal dan dilupakan warga Sunda sendiri. Kawih Sunda ini kan fleksibel, bisa masuk dengan genre musik lainnya, jadi harus dipromosikan,” kata Uu.
Salah satu peserta dari Kabupaten Bandung Ajeng Putri menuturkan bahwa kegiatan ini tentu sangat direspon positif oleh semua pegiat seni Kawih Sunda. “Terutama untuk generasi muda. Ini menguji kemampuan dan memperlihatkan potensi budaya Sunda yang mulai langka penggemarnya di kalangan muda,” ujarnya.
Pasanggiri Pasindenan Kawih Sunda akan berlangsung selama dua hari yakni tanggal 23 sampai 24 Desember 2015. Peserta yang berasal dari tiga provinsi, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten akan memperebutkan Piala Bergilir Bupati Purwakarta.(aga)