KJA Jatiluhur Sumbang Mobilitas Tak Terkontrol

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat mengunjungi Desa Cibinong.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Waduk Ir H Djuanda Jatiluhur, kini menjadi perhatian publik nasional. Pascaterbongkarnya pelaku terduga teroris di Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Jatiluhur, membuka fakta baru. Bisa disimpulkan, jika KJA Jatiluhur menjadi tempat aman jaringan teroris bersembunyi.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri, berhasil menangkap empat terduga teroris di KJA Jatiluhur wilayah Kampung Karanglayung Desa Cibinong Kecamatan Jatiluhur Purwakarta Minggu (25/12/2016) kemarin. Dua dari terduga teroris berhasil ditembak mati karena melakukan perlawanan.

Baca Juga  Polres dan Jasa Raharja Purwakarta Santuni Keluarga Korban Kecelakaan

Terkait persoalan ini, pemimpin daerah setempat, usai mengambil keputusan cepat. Salag satu diantaranya melakukan pembersihan KJA. Saat ini terhitung 24.000 KJA mengapung sebagai tempat memproduksi ikan.

“Jumlahnya sudah di ambang batas rasional. Seharusnya 4.000. Hilir mudik manusia yang tak terkontrol ini dimungkinkan menjadi tempat pelaku kejahatan termasuk teroris beraksi,” ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat mengunjungi Desa Cibinong.

Dedi sudah mengusulkan Perum Jasa Tirta (PJT) II membersihkan KJA. Pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta mengeluarkan sebesar Rp500 juta untuk mendukung pembersihan.

Baca Juga  Ahmad Arif: LGBT Matikan Generasi

“Agar keramba itu dibersihkan. PJT memiliki otoritas besar dalam mengelola Waduk Jatiluhur termasuk KJA,”  kata Dedi.

Pada waktu tahun 2010, Dedi sempat ngotot. Waktu itu curah hujan cukup tinggi. Permukaan waduk turut meningkat. Sementara jumlah KJA yang teramat banyak berdampak buruk pada kualitas air dan turbin.

Berkat KJA, biaya operasional pengelolaan air minum dari Waduk Jatiluhur menjadi tinggi. “Tetapi membereskannya bukan perkara mudah, karena membersihkan 24.000 itu cukup susah,” ujar Dedi.

Baca Juga  Siswa SMKN 2 Kota Sukabumi Juarai Lomba Pelajar Pelopor Keselamatan Transportasi Darat

Terkait teroris, kerawanannya cukup tinggi. Menurut Dedi, aktifitas terorisme sangat mungkin terjadi  karna mobilitas yang tak terkontrol.

“Bahkan ada satu perusahaan yang menguasai lebih dari 1.000 KJA. Para pekerjanya tinggal di tengah danau,” terang Dedi.

Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat mengaku bakal memperketat keamanan di wilayah Waduk Jatiluhur.
Utamanya meningkatkan peran bhabinkamtibmas.

Reporter : Rosad Nurdin
Editor : Dicky Zulkifly