Keinginan Mak Riah Akhirnya Terkabul, Dedi Mulyadi Berikan Kenang-kenangan
Foto : Keinginan Mak Riah (61) warga Kampung Citenjo, Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta akhirnya terkabul.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Keinginan Mak Riah (61) warga Kampung Citenjo, Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta akhirnya terkabul. Sejak lama, dirinya berkeinginan untuk bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Berdasarkan pengakuannya, Purwakarta merupakan kampung halamannya. Pernikahannya dengan warga asli Desa Cikalong Kulon, Kecamatan Maleber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membuat dia harus pindah tempat tinggal.
Peristiwa kematian sang suami membuat Mak Riah harus kembali ke Purwakarta. Lama tinggal di kabupaten tetangga membuat dirinya tidak mengenal wajah Bupati Purwakarta saat ini.
Nama Dedi Mulyadi hanya ia dengar dari cerita tetangga dan saudara terutama adiknya di tempat tinggalnya kini.
“Saya ingin sekali bertemu Kang Dedi. Tapi gak tahu Kang Dedi teh yang mana,” kata Mak Riah, di acara Pangjajap Rasa, Sabtu (10/2/2018) malam.
Mak Riah pun sempat menitikan air mata karena haru melihat Dedi Mulyadi dari kejauhan saat turun dari mobilnya. Keharuan itu kian memuncak saat dirinya berkesempatan naik ke atas pentas dalam acara yang digelar di dekat rumahnya itu.
“Tadi saat bapak turun dari mobil, gak tahu kenapa saya menangis,” tuturnya kepada Dedi di atas pentas.
Buruh tani menjadi profesi Mak Riah sehari-hari dengan penghasilan Rp40 ribu. Jumlah tersebut dia peroleh hanya jika ada pemilik sawah yang menyuruhnya bekerja.
“Ya, itu aja Pak, tandur (menanam padi) dan ngarambet (menyiangi padi),” katanya.
Sebagai kenang-kenangan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan modal usaha untuk Mak Riah agar bisa beternak. Uang sebesar Rp10 Juta berhasil terkumpul dari udunan Dedi bersama tokoh masyarakat setempat.
Menurut Dedi, Mak Riah merupakan sosok perempuan kuat dan tabah. Hidup dalam serba kekurangan tidak membuatnya sedih. Terbukti, keceriaan selalu terpancar dari wajahnya.
“Emak hidup sulit tapi tidak pernah mengeluh. Emak perempuan kuat dan hebat,” katanya.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY