Keinginan Mak Riah Akhirnya Terkabul, Dedi Mulyadi Berikan Kenang-kenangan

rps20180211 113709

Foto : Keinginan Mak Riah (61) warga Kampung Citenjo, Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta akhirnya terkabul.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Keinginan Mak Riah (61) warga Kampung Citenjo, Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta akhirnya terkabul. Sejak lama, dirinya berkeinginan untuk bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Berdasarkan pengakuannya, Purwakarta merupakan kampung halamannya. Pernikahannya dengan warga asli Desa Cikalong Kulon, Kecamatan Maleber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membuat dia harus pindah tempat tinggal.

Peristiwa kematian sang suami membuat Mak Riah harus kembali ke Purwakarta. Lama tinggal di kabupaten tetangga membuat dirinya tidak mengenal wajah Bupati Purwakarta saat ini.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Minta Maaf kepada Warganya

Nama Dedi Mulyadi hanya ia dengar dari cerita tetangga dan saudara terutama adiknya di tempat tinggalnya kini.

“Saya ingin sekali bertemu Kang Dedi. Tapi gak tahu Kang Dedi teh yang mana,” kata Mak Riah, di acara Pangjajap Rasa, Sabtu (10/2/2018) malam.

Mak Riah pun sempat menitikan air mata karena haru melihat Dedi Mulyadi dari kejauhan saat turun dari mobilnya. Keharuan itu kian memuncak saat dirinya berkesempatan naik ke atas pentas dalam acara yang digelar di dekat rumahnya itu.

Baca Juga  Aliansi Bara-Api dan Pemuda Tuding Oknum SKPJN Metropolitan Bandung dan SKPJN Wilayah II Propinsi Jabar Tidak Profesional

“Tadi saat bapak turun dari mobil, gak tahu kenapa saya menangis,” tuturnya kepada Dedi di atas pentas.

Buruh tani menjadi profesi Mak Riah sehari-hari dengan penghasilan Rp40 ribu. Jumlah tersebut dia peroleh hanya jika ada pemilik sawah yang menyuruhnya bekerja.

“Ya, itu aja Pak, tandur (menanam padi) dan ngarambet (menyiangi padi),” katanya.

Baca Juga  Apresiasi Perusahaan Peduli Lingkungan

Sebagai kenang-kenangan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan modal usaha untuk Mak Riah agar bisa beternak. Uang sebesar Rp10 Juta berhasil terkumpul dari udunan Dedi bersama tokoh masyarakat setempat.

Menurut Dedi, Mak Riah merupakan sosok perempuan kuat dan tabah. Hidup dalam serba kekurangan tidak membuatnya sedih. Terbukti, keceriaan selalu terpancar dari wajahnya.

“Emak hidup sulit tapi tidak pernah mengeluh. Emak perempuan kuat dan hebat,” katanya.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY