Kebocoran Gas Pacific Diduga Ada Faktor Kesengajaan
Foto : Ketua GMBI Purwakarta, Jawa Barat, Elan menyikapi kasus kebocoran pipa Acid Plant milik PT Lenzing Pacific Viscose yang terjadi pada Selasa (1/11/2016) lalu.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Ketua GMBI Purwakarta, Jawa Barat, Elan menyikapi kasus kebocoran pipa Acid Plant milik PT Lenzing Pacific Viscose yang terjadi pada Selasa (1/11/2016) lalu.
Elan menilai, ada faktor kesengajaan dari kebocoran yang mengakibatkan puluhan warga Kampung Ciroyom Desa Cicadas Kecamatan Babakan Cikao Purwakarta, terpapar zat kimia asam sulfat sehingga berakibat sesak nafas, mual dan muntah.
“Ada indikasi disengaja oleh oknum perusahaan, agar perusahaan itu mendapatkan uang dari pihak asuransi, dan diduga bagian hukum lingkungan hidup ada main mata, juga tidak tegas,” tandas Elan kepada headlinejabar.com, Selasa (8/11/2016).
Ada kelalaian dari dinas terkait. Seharusnya ada tenaga ahli dari perusahaan. “Yang seharusnya tenaga ahli itu dibina dulu dari Disnaker termasuk BLH,” ujar Elan.
Berkenaan dengan tiga perusahaan resiko berat pencemaran lingkungan, PT Lenzing Pacific Viscose, PT Indho Barat Rayon dan PT Indorama, perlu perhatian.
“Seringkali terjadi kebocoran di Purwakarta, itu kecium bau kemana-mana, bisa sampai ke daerah Sadang, Munjul, juga sampai Karawang,” jelas Elan.
Tiga perusahan itu sudah melakukan kejahatan lingkungan. Sedangkan kejahatan lingkungan, kata Elan, lebih kejam daripada narkoba.
“Kenapa kami mengatakan lebih kejam dari pada narkoba, karena narkoba menyerang usia dewasa, kalau kejahatan lingkungan menyerang bayi sampai dewasa,” terang Elan.
Kompensasi perusahaan terhadap warga itu tidak cukup. Karena semenjak usia bayi sampai dewasa, terserang berbagai penyakit. “Tiga perusahaan itu harus ditutup, karena sering memakan korban khususnya masyarakat Purwakarta,” ucap Elan.
Pihaknya meminta pemerintah daerah, termasuk aparat penegak hukum untuk menyelidiki dengan tuntas adanya kebocoran gas tersebut.
Reporter : Rosad Nurdin
Editor : Dicky Zulkifly