Ini Alasan Bupati Purwakarta Buka Sayembara Orang Gila
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama seorang pengidap gangguan jiwa yang dirawat di Panti Rehabilitasi Sosial Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya .(dokumen)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi membuka alasannya soal sayembara orang gila di Purwakarta. Selain sulitnya kesembuhan kelompok pengidap gangguan jiwa, biaya pengobatan di rumah sakit cukup terbilang mahal.
Alasan lain, ia berkeinginan seluruh aparat desa mulai dari kepala desa hingga ketua RT RW pro aktif menyisir warganya yang diketahui mengalami gangguan kejiwaan. Sanksi tegas berupa penahanan honorarium sudah disiapkan oleh pemerintah daerah jika didapati ada aparat desa yang tidak melaksanakan instruksi ini.
“Kalau tidak punya alat komunikasi bisa lapor melalui aparat desa. Nah, aparat desa juga harus pro aktif, segera laporkan jika terdapat warganya yang mengalami gangguan jiwa, kalau tidak pro aktif, kami tahan honornya,” kata Dedi, Rabu (9/11/2016).
Sayembara ini dibuka mulai hari ini bagi seluruh elemen masyarakat Purwakarta. Kompensasi sebesar Rp2 juta telah disiapkan untuk siapa saja yang mau memboyong anggota keluarganya untuk diurus secara layak oleh pemerintah daerah.
Seluruh biaya pengobatan dan perawatan, sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
“Warga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan kejiwaan, silakan serahkan kepada pemerintah daerah, kami akan urus hingga sembuh, bagi yang mau menyerahkan, kita siap berikan kompensasi Rp2 juta, disamping seluruh biaya untuk mengurus pasien gangguan jiwa itu kami tanggung, terdiri dari biaya pengobatan dan perawatan,” jelas Dedi.
Mulai hari ini, warga Purwakarta sudah bisa melapor melalui kanal-kanal komunikasi yang dimiliki oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mulai dari SMS Center 08121297775, Twitter @DediMulyadi71, Fanpage Facebook Kang Dedi Mulyadi dan akun instagram @DediMulyadi71.
Pemkab Purwakarta selama ini tidak hanya menangani pasien warga Purwakarta saja. Menurut data pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purwakarta, dalam satu bulan, pihaknya mengurus sekitar 20 orang gila yang terlantar di jalanan dan diketahui berasal dari luar Purwakarta
Terkait permasalahan ini, Bupati Dedi Mulyadi memberikan arahan agar pasien yang mengalami gangguan jiwa yang berasal dari luar Kabupaten Purwakarta untuk menjalani rehabilitasi di Yayasan Mentari Hati Kota Tasikmalaya pimpinan Dadang Heryadi.
“Orang gila yang ditemukan di jalan banyak sekali, dan rata-rata memang bukan warga Purwakarta, demi kemanusiaan kita antar mereka ke Yayasan Mentari Hati di Kota Tasik, disana memakai pendekatan kekeluargaan, pengobatannya pun tidak memakai bahan kimia, kita kirim tenaga pendamping kesana,” imbuh Dedi.
Anggaran sebesar Rp1 miliar sudah disiapkan oleh Pemkab Purwakarta untuk menunjang kesuksesan program ini. Ke depan, diharapkan tidak ada lagi warga Purwakarta yang memiliki gangguan jiwa diterlantarkan oleh pihak keluarga.
Editor : Dicky Zulkifly