Hiswana Migas Depok Bantah Kelangkaan Elpiji

Foto : Iustrasi.ISTIMEWA.

DEPOK, headlinejabar.com

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Depok, Jawa Barat, M Athar Susanto membantah adanya kelangkaan terhadap tabung gas elpiji 3 Kg di Wilayah Sukmajaya, Cilodong dan Kecamatan Cimanggis.

Menjawab tudingan kelangkaan Gas elpiji ukuran 3 Kg tersebut pihaknya telah melakukan operasi pasar di tiga tempat  guna melihat langsung kebenaran bahwa stok elpiji ukuran 3 Kg di tiga Wilayah tersebut mengalami kelangkaan.

“Jadi mulai hari Jumat ini 10 Desemeber 2016 ini Pertamina dan Hiswana Migas telah melakukan Operasi Pasar di Wilayah Cimanggis, Cilodong dan Sukmajaya dengan Alokasi dropping Fakultatif sebanyak 30.800 tabung dan untuk tanggal 12 Desember 2016 sebanyak 55.840 tabung,” jelas dia, baru-baru ini.

Baca Juga  Dengan Kebijakan ini, Pemkab Purwakarta Tak Bisa Lagi Hentikan Eksploitasi Air

Di jelaskan Athar bahwa Operasi pasar yang dilakukan oleh Pertamina dan Hiswana selama dua hari bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Depok.

“Jadi Total Operasi Pasar 2 hari dengan dropping Fakultatif sebanyak 86.640 tabung tetapi Bila masih dirasa kurang Pertamina dan Hiswana Migas Kota Depok akan mengadakan Operasi Pasar kembali hingga akhir bulan Desember 2016 untuk menghadapi Tahun Baru 2017,” katanya.

Baca Juga  Dapur Umum Keliling Distribusikan Nasi Kotak Gratis

Ditambahkan Athar bahwa pihaknya bersama dengan Pertamina selalu siap memberikan tambahan pasokan untuk Masyarakat Pengguna Rumah Tangga dan Usaha Mikro tetapi menurutnya bila memang membutuhkan tambahan alokasi,Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perdaganan dapat mengusulkan adanya Penambahan Fakultatif ke Pertamina dan Hiswana Migas. 

“Jadi kalau perlu Pemkot Kota Depok dapat membuat perhitungan kembali berapa yang diperlukan untuk Pengguna Rumah Tangga dan Usaha Mikro di Kota Depok. Berapa persen peningkatannya. Hal itu supaya jangan salah hitung dan yang disalahkan para Agen saja yang seakan-akan penyalurannya tidak benar atau ada penyelewengan dalam penyaluran di Kota Depok ke Masyarakat,” kata dia.

Baca Juga  Ridwan Kamil Sambut Baik Gerakan Pangan Mandiri

Lebih lanjut Athar menegaskan bahwa dalam proses penyaluran Gas melon ini sudah memakai Sistem Monitoring LPG 3 kg (SIMOL3K) baik Perencanaannya maupun Realisasinya, dan hasilnya pun disampaikan ke Kementerian ESDM dan Pertamina.

“Semua urusan dalam melakukan sistem transaksi Pembayarannya pun di Pangkalan kita sudah melakukan dengan sistem Cashlees/Internet Banking atau Mocash dengan Bank BRI yang telah ditetapkan tentunya oleh Pertaminan,” tutupnya.

Reporter : Yusuf Stefanus

Editor : Dicky Zulkifly