Hati-Hati Jalan Utama Cianjur – Cikalongkulon Belum Selesai Diperbaiki

Foto : Terlihat badan jalan utama Cianjur – Cikalongkulon di Kampung Cigolonggong, Desa Cinangsi, akibat longsor belum selesai diperbaiki. Sumber, istimewa.

CIANJUR, headlinejabar.com

Longsor yang menutupi ruas jalan utama Cianjur – Cikalongkulon di Kampung Cigolonggong, Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (9/3/2016) malam kemarin belum selesai diperbaiki. Akibatnya, dikabarkan hingga hari ini arus lalu lintas tersendat karena badan jalan tidak bisa dilalui kendaraan.

Baca Juga  Dedi Mulyadi : Golkar Jabar Konsisten Tak Calonkan Kader Eks Koruptor

Longsoran tanah setinggi 10 meter itu baru bisa ditangani oleh petugas Dinas Binamarga Kabupaten Cianjur pada pukul 21.00 hingga 03.00 WIB menggunakan backhoe. Namun, padatnya gundukan tanah membuat evakuasi tidak bisa diselesaikan dalam waktu satu hari.

Kepala Kepolisian Sektor Cikalongkulon, Ajun Komisaris Kusmayadi, mengaku sudah hampir 12 jam lebih petugas membersihkan longsoran tanah. Proses pembersihan material longsor terhambat karena kendaraan memaksa menerobos walaupun arus lalu lintas sudah dialihkan ke jalur alternatif Mande dan Sukaluyu.

Baca Juga  PJU di Kabupaten Sukabumi Masih Minim

“Penyebab longsor kemungkinan lantaran intensitas hujan yang sangat tinggi. Kami lakukan untuk berkoordinasi dengan Dinas Binamarga,” ujar Kusmayadi di Cianjur, Kamis (10/3/2016).

Saat ini, jalanan dan lalu lintas sudah sedikit normal meskipun kendaraan jenis mobil belum bisa melintas. “Petugas Dinas Binamarga masih merapikan sedikit sisa tanah yang menutupi jalan,” ujar Kusmayadi.

Baca Juga  DPRD Purwakarta Rombak AKD Akhir Januari

Kusmayadi menambahkan, ada sejumlah wilayah yang berpotensi longsor di Kecamatan Cikalongkulon. Dia mengaku sudah mengimbau warga agar waspada untuk mengantisipasi adanya korban jiwa.

“Dari informasi yang kami himpun, ada lima lokasi yang berpotensi longsor di Kecamatan Cikalongkulon yakni Desa Mekarsari, Mekarjaya, Cigunungherang, Ciwaregu, dan Warudoyong,” katanya.(ist/dzi)