Gaduh, Anggaran KONI Kota Petir Minim. Mengapa?

DEPOK, headlinejabar.com

Minimnya anggaran pembinaan untuk berbagai cabang olahraga di Kota Depok, menjadi kegaduhan tersendiri di Kota Petir tersebut. banyak mendapatkan keluhan tidak terkecuali dari cabang olahraga Karatedo Indonesia, sebagai salah satu cabang olahraga yang terdaftar di KONI Depok, Jawa Barat.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Edi Sitorus mengatakan, segera memanggil Ketua KONI Depok untuk mempertanyakan hal ini. Menurutnya KONI sebagai Komite Olahraga Nasional Indonesia harusnya memiliki peranan yang lebih dominan sebagai lembaga yang membawahi seluruh peratuan-persatuan olahraga di Depok.

Baca Juga  LPBI NU: 42 Desa di Purwakarta Rawan Bencana

“Kami akan mempertanyakan kegiatan dan anggaran pembinaan KONI di Badan Anggaran, terkait persoalan ini,” kata Edi kepada headlinejabar.com di Kota Depok, Senin (6/6/2016).

Dia juga menyoroti ketidak hadiran mereka (KONI) pada acara pemilihan pengurus Forki Depok. Padahal, dalam acara pemilihan pengurus Forki ini, ternyata sekaligus menggelar Perlombaan Karate Kid Depok Walikota Cup VIII.

“Saya melihat perwakilan dari Pemkot dan KONI tidak ada yang hadir. Ini menjadi catatan kami,” tegas Edi.

Menurutnya ini adalah tugas KONI dalam rangka mencari prestasi-prestasi dari berbagai cabang olahraga yang ada di Depok, termasuk Forki. Untuk melihat peluang yang mampu mengharumkan nama kota Depok di tingkat Propinsi, Nasional bahkan tidak menutup kemungkinan di tingkat Internasional.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Musnahkan Puluhan Alat Hisap Shisha

“Saya pikir KONI dengan FORKI ada semacam komunikasi yang tidak maksimal. Sementara dari Forki ini sudah melahirkan prestasi-prestasi atlit dibidang karate seperti ke PON dan lain sebagainya, dan ini kasihan,” tutur Edi.

Kedepan lanjut Edi mengungkapkan, KONI dalam membuat sebuah perencanaan anggaran harus melibatkan seluruh pengcab-pengcab yang ada, termasuk pengcab dari Forki. Artinya anggaran itu dirancang benar-benar yang menjadi kebutuhan mendasar dalam rangka pembinaan.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Jenguk Rachel, Titip Modal Usaha untuk Sang Ayah

“Ini harus dibicarakan dengan teman-teman di KONI, sehingga KONI itu nanti dalam membuat usulan anggaran pembinaan berdasarkan kebutuhan agaran yang real, bukan asal-asalan,,” tegas dia.

Ia selaku Pembina Forki sekaligus Anggota DPRD Kota Depok menghimbau kepada Pemkot dan KONI Depok harus konsen terhadap pembinaan bagi generasi muda yang ada di kota Depok.

“Dari seluruh cabang olahraga. Karena bagaimana pun pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam meningkatkan atau melambungkan nama Kota Depok,” tutup dia.(*)


Editor : Dicky Zulkifly