DPPKB Purwakarta Sabet Sejumlah Prestasi Selama 2018
Foto : Kepala Bidang Ketahanan Keluarga, DPPKB Purwakarta, Fata Faridul Hisan.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta menyabet sejumlah prestasi selama 2018. Prestasi tersebut tak kalah bergengsi. Mulai regional, sampai tingkat nasional.
Kepala Bidang Ketahanan Keluarga, DPPKB Purwakarta, Fata Faridul Hisan mengatakan, prestasi yang diraih DPPKB Purwakarta di tahun lalu seputar Pembangunan Ketahanan Keluarga (PKK).
“Semisal di wilayah usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) kita juara pertama lomba stand UPPKS tingkat provinsi,” kata Fata, pekan lalu.
DPPKB Purwakarta juga menyabet juara lomba Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) peringkat pertama di Jawa Barat.
“Untuk Saka Kencana lomba Fasilitator Lomba antar saka se-Jabar kita juga juara pertama,” katanya.
Kemudian DPPKB Purwakarta juga juara lomba antar saka di bidang Stand Up Comedy dengan juara 1 di Jawa Barat.
“Kemudian untuk Pusat Informasi dan Konsoling Remaja (PIK-R) juara harapan 1 di Jabar,” ujarnya.
Kemudian untuk lomba tingkat nasional PPKS juara harapan 1 di nasional. Fasilitator Satuan Karya (Saka) Kencana juara 1 lomba antar saka di nasional.
“Juara disabet bertepatan memperingati hari keluarga nasional yang jatuh pada 29 Juli 2018 lalu,” ujarnya.
Ketahanan keluarga ini, kata Fata, untuk membangun keluarga sejahtera dalam rangka meningkatkan kualitas keluarga.
Dan Kampung Keluarga Berencana (KB) harus menjadi kebutuhan keterpaduan program pemerintah beserta masyarakat agar bisa bersatu dalam membangun desa sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Dan Kampug KB di Purwakarta sudah ada 18 Kampung KB. Keberadaannya sudah terbina dengan baik. Berkat keterpaduan dinas instansi yang peduli Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK),” ujar Fata.
Untuk target tahun 2019, DPPKB Purwakarta menjadi 33 Kampung KB. Dan Kampung KB melaksanakan delapan fungsi keluarga dengan baik. Fata menyebut jika proram KB sifatnya tidak memaksa, hanya sebatas imbauan agar pengendalian penduduk bisa berjalan.
“Khususnya meliputi fungsi agama, sosial, budaya, gotong royong, ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, interaksi sosial,” katanya.(dik)