Disnakan Purwakarta Fokus Program Citarum Harum

Foto : Ade Muhamad Amin, Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta, tengah memfokuskan untuk memembuat citarum kembali bersih. Program tersebut bertemakan ‘Citarum Harum’. 

Ade Muhamad Amin, Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan membenarkan hal tersebut. Pihaknya mengatakan, program tersebut merupakan program nasional untuk membuat sungai citarum kembali bersih. 

“Untuk Sekarang lagi perikanan kegiatan citarum harum, supaya memfungsikan kembali air citarum jernih,” jelas dia kepada wartawan. 

Dia juga mengatakan, perihal citarum harum tersebut akan membahas juga tentang pembenahan kolam jaring apung (KJA) di daerah Jatiluhur dan Cirata. 

Baca Juga  Kota Bandung Tinggalkan Styrofoam

“Untuk pembersihan bahasa di perpres tidak ada bersih KJA, menzerokan KJA harus bertahap. kalau menyangkut usaha pembersihan susah harus beres. kewenangannya dilimpahkan ke satgas Pangdamjaya,” jelas dia.

Dia juga mengatakan, untuk perihal kordinasi dengan Dandim sudah dilakukan karena diskanak masuk dalam sub bagian satgas citarum harum.

“Kalau kordinasi jelas, kita hanya sebatas teknis sosialisasi citarum harum. 

Baca Juga  Begini Respon Keluarga Anak Yatim di Bogor Saat Terima Bantuan Bupati Purwakarta

Tidak sedikit juga KJA yang ada jumlahnya ribuan, Kalau Didaerah Cirata kan menyangkut tiga kabupaten jadi Pangdam yang mengakomodir,” jelas dia. 

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk sekarang pihaknya juga tengah melakukan sosialisasi untuk program citarum harum tersebut. 

Disisi lain, untuk masalah peternakan, lanjut dia pihaknua sudah melakukan vaksinasi antrak yang berada di daerah endemic antrak meliputi Kecamatan Cibatu, Campaka, Bungursari, BBC, dan Maniis.

“Untuk sekarang tidak ada antrak, sudah 10 tahun lebih. terakhir kasus itu kasus burung unta,itu juga tahun 98,” jelas dia. 

Baca Juga  Disidak Wakil Walikota Depok, Kepala Dinas Curhat

Dijelaskannya, untuk proses pemberiam vaksin antrak tidak diperbolehkan diluar daerah endemic antrak dikarenakan bisa mengakitbakan penyakit. 

” Untuk pemberian vaksin antrak tahap satu pada bulan januari dan februari kalau tahap dua Juli dan Agustus,”imbuhnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga melakukan pembinaan kesehatan dengan membentuk puskeswan di Ciwangi.

“bukan hanya di kantor saja, kebanyakan kegiatan dilapangan. Ada juga masyarakat yang datang untuk perawatan hewan ternaknya,” pungkasnya.(lan/dik)