Dilanda Kekeringan, Warga Keluhkan Pemerintah Desa ‘Slow Respon’
![](https://www.headlinejabar.com/wp-content/uploads/2015/09/dilanda_kekeringan_warga_keluhkan_pemerintah_desa_slow_respon_dsc_0380_single_image.jpg)
Foto: Warga Desa Ciwareng saat mengambil air di Sumur
PURWAKARTA, HeadlineJabar.com
Sejumlah daerah di wilayah kabupaten purwakarta mengalami kekeringan. Akibatnya, kini banyak warga kesulitan mendapatkan sarana air bersih, bukan hanya untuk keperluan konsumsi, sulitnya air juga dirasakan warga untuk mandi cuci kakus (MCK).
Untuk memenuhi kebutuhan, warga terpaksa harus rela mengambil air bersih dengan jarak tempuh yang lumayan jauh.
Seperti terpantau HeadlineJabar.com, warga Desa Ciwareng Kecamatan Babakancikao misalnya, warga harus rela mengantri unuk mendapatkan air bersih di salah satu sumur yang sengaja dibuat.
Kendati sumur tersebut terkadang kosong tanpa air, warga yang datang sengaja untuk mendapatkan air bersih itu rela menunggu hingga sumur tersebut kembali terisi air.
“Saya tidak tahu harus kemana lagi mencari air jika disini sudah kosong, makanya kami tunggu saja hingga simur ini kembali terisi air. Meskipun tak terlalu bersih, namun air disini bisa sedikit membantu,” kata Juleha (38) warga Kampung Bakansari Desa Ciwareng Kec Babakancikao.
Menurutnya, kesulitan warga di sekitar daerahnya itu belum mendapat tanggapan dari pihak pemerintah desa maupun pemerintah daerah. Kendati begitu, semua warga di lokasi itu tetap bertahan.
“Ya, selama ini kami belum pernah mendapatkan bantuan air bersih. Kami tak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan bantuan air tersebut,” terangnya.
Sama halnya dengan Juleha, Tahmid (48) mengeluhkan sikap pemerintah yang kurang tanggap dalam membantu warga untuk mendapatkan air bersih.
“Harapan kami pemerintah harusnya dapat melihat kebutuhan masyarakat khususnya air bersih. Jangan menunggu kami mengeluh atau mengajukan bantuan baru datang bantuan tersebut,” sebutnya.
Ia menegaskan, keluhannya tersebut ia sampaikan khususnya untuk pemerintah desa setempat. “Ya, harusnya pihak desa bisa memantau lokasi di wilayahnya yang jika musim kemarau datang sulit air bersih,” tambahnya.
Oleh karenanya, ia meminta pemerintah daerah dalam hal ini Pemda Purwakarta melakukan teguran terhadap desa yang tidak siaga dalam hal membantu warganya.(ays)