Di Indo Intertex 2022, Lenzing dan SPV Buktikan Komitmen Keberlanjutan

JAKARTA, headlinejabar.com

Keberlanjutan atau yang dikenal juga dengan istilah sustainability kini menjadi suatu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Menjalankan bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan semakin menjadi perhatian dari berbagai pihak mulai dari masyarakat hingga korporasi multi-nasional.

PT South Pacific Viscose (SPV), sebagai bagian dari Lenzing Group, adalah adalah perusahaan kelas dunia penghasil serat berbahan selulosa yang selalu mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap proses produksi yang dijalankan. Pabrik produksi milik SPV berada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

”Sebagai bagian dari Lenzing Group yang menerapkan best practices dalam sustainability, SPV juga memiliki komitmen dalam menerapkan best practices sustainability dalam mendorong penerapan sirkular ekonomi di Indonesia dan bisa berkontribusi bagi program pemerintah dalam menerapkan Net-Zero Emission pada tahun 2050,” jelas Sigit Indrayana, Corporate Affairs Manager PT South Pacific Viscose.

Penerapan praktik keberlanjutan dari Lenzing dapat terlihat dari hasil produksi Lenzing yang juga didistribusikan di Indonesia yakni serat bermerek TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™, serat berbahan dasar kayu yang tersertifikasi dan ramah terhadap lingkungan. Kedua merek serat tersebut juga menjadi highlight dari Lenzing saat menjadi eksibitor dalam acara Indo Intertex 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran.

TENCEL™ merupakan merek serat khusus tekstil dari Lenzing Group yang mencakup kebutuhan tekstil untuk produk pakaian dan produk untuk rumah. Portofolio merek serat TENCEL™ menciptakan langkah yang evolusioner dalam hal keberlanjutan, keuntungan fungsionalitas produk, kenyamanan dan dapat menyesuaikan dengan penggunaan atau aplikasi sehari-hari.

Baca Juga  XTC Purwakarta Bagikan Takjil dan Resmikan PAC XTC Pasawahan

TENCEL™ sendiri sudah bekerjasama dengan lebih dari 300 merek secara global melalui berbagai kampanye yang berfokus pada konsumen.
Dengan mengusung kampanye ‘Feel Good Fibers Since 1992’, merek tekstil unggulan dari Lenzing ini merayakan tiga dekade perjalanan dan pengembangan inovasi serat berkelanjutan.

Sejak tahun 1992, serat TENCEL™ telah memberdayakan perusahaan dalam seluruh rantai pasokan dan ekosistem tekstil untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.

”TENCEL™ saat ini sedang dalam proses menuju True Carbon Zero, agar bisa berkontribusi pada industri tekstil yang bebas emisi karbon. Di tahun 2020, serat bebas karbon pertama di industri yakni TENCEL™ Carbon Zero berhasil diluncurkan oleh Lenzing.

Dalam satu dekade mendatang, kita akan melihat lebih banyak inovasi berbasis keberlanjutan dalam rangka mewujudkan visi bebas karbon di tahun 2050,” tutur Winston A. Mulyadi, Head of Commercial Textile, Lenzing Group SEA & Oceania.

Selain TENCEL™, Lenzing juga memiliki merek lain yang diproduksi dengan menerapkan proses keberlanjutan yakni LENZING™ ECOVERO™. Serat LENZING™ ECOVERO™ yaitu serat viscose atau rayon yang diproduksi dengan standar yang lebih tinggi dibanding dengan serat viscose dipasaran saat ini karena menggunakan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, karbon emisi 50% lebih rendah dan dampak penggunaan air yang lebih sedikit serta telah disertifikasi oleh EU Ecolabel.

Serat ini dapat terurai secara hayati dan secara alami kembali ke alam setelah dibuang, sebagaimana disertifikasi oleh TÜV AUSTRIA. LENZING™ ECOVERO™ rencananya akan mulai diproduksi juga oleh SPV di Indonesia pada Maret 2023.

Baca Juga  Jalan Pramuka Rusak Parah, Pemprov Jabar Diminta Percepat Perbaikan

“Lenzing menyadari bahwa di dunia dengan sumber daya alam yang terbatas, kelestarian lingkungan mengharuskan kita mengambil lebih sedikit dan hanya menggunakan sumber daya yang kita butuhkan, dan memanfaatkannya dengan efisiensi yang maksimum. Kami akan terus berfokus untuk menciptakan inovasi yang mampu membawa perubahan pada industri tekstil dan fashion,” kata Winston A. Mulyadi.

Selain itu LENZING™ ECOVERO™ memiliki sertifikasi FSC dan PEFC, standar EU eco label, dan mendukung perlindungan terhadap hutan kuno yang hampir punah. LENZING™ ECOVERO™ bersama dengan TENCEL™ menjadi bukti komitmen Lenzing terhadap isu lingkungan dan juga bisnis yang berkelanjutan dengan tetap mengedepankan kualitas produksi. Di Indonesia, SPV menerapkan semangat ini untuk turut juga bisa berkontribusi bagi rencana pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan penerapan sirkular ekonomi.

SPV saat ini tengah fokus untuk bisa memproduksi serat merek LENZING™ ECOVERO™ secara mandiri di Indonesia. Melalui rencana untuk bisa memproduksi serat merek LENZING™ ECOVERO™, SPV secara berproses berubah untuk menjadi perusahaan penghasil serat yang ramah lingkungan, dan hal ini dimulai nya produksi serat LENZING™ ECOVERO™ oleh SPV tahun depan.

“Popularitas gaya hidup berkelanjutan menjadi faktor pendorong naiknya permintaan yang signifikan atas tekstil dan fashion ramah lingkungan – dan kemitraan kami dengan Lenzing juga membuka peluang bisnis baru serta memberikan nilai tambah terhadap kualitas kain kami dan kepada konsumen. Kami berkomitmen untuk berkontribusi kepada industri fashion yang berkelanjutan di Indonesia dengan terus mengeksplorasi kolaborasi lainnya dengan menggunakan serat TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™ pada produk kami,” kata Wendy Kurnia, Pemilik dari PT. Harapan Kurnia Textile Indonesia, yang sekaligus juga rekan bisnis PT. SPV.

Baca Juga  Tak Berfungsi, Traffick Light Hanya Jadi Pajangan Kota

Kedua serat ramah lingkungan dari Lenzing ini yakni TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™ menjadi highlight dari Lenzing dalam acara Indo Intertex 2022 dimana Lenzing ikut menjadi salah satu eksibitor bersama 7 rekan bisnis.

Indo Intertex 2022 adalah pameran dagang terbesar sekaligus acara yang paling dinanti di industri tekstil dan garmen di Asia Tenggara.

Acara ini diikuti oleh ribuan orang dari berbagai perusahaan manufaktur, teknologi, dan solusi dalam dunia tekstil dan garmen.

Berlangsung pada 10 – 13 Agustus 2022, Indo Intertex ke-18 ini akan menghadirkan berbagai inovasi tingkat dunia di semua segmen termasuk salah satunya ialah Lenzing bersama 7 rekan bisnisnya dari spinning mills dan fabric mills turut menampilkan produk tekstil dengan kualitas terbaik dari serat TENCEL™ dan LENZING™ ECOVERO™.

SPV yakin bahwa melalui rencana untuk bisa memproduksi LENZING™ ECOVERO™ secara mandiri juga akan memberikan dampak positif bagi Indonesia dan mendorong ekspor tekstil Indonesia lebih jauh lagi.

“SPV memiliki kemampuan untuk memproduksi 323.000 ton viscose per tahun dimana sebagian besar produksi kami dijual melalui ekspor. Ketika nanti kami dapat memproduksi LENZING™ ECOVERO™ secara pribadi, kami tentu berharap bisa memenuhi permintaan pasar untuk eco-responsible viscose baik local maupun ekspor,” pungkas Sigit Indrayana.