Desa Cilegong saja Bisa Keluarkan Subsiddes sampai Gratiskan Raskin

PURWAKARTA, headlinejabar.com
Kepala Desa (Kades) Cilegong Kecamatan Jatiluhur Purwakarta, Jawa Barat, Dadang menggratiskan beras Raskin.
“Semua kami gratiskan, di Desa Cilegong,” ujar Dadang, Jumat (13/5/2016).
Selama tiga tahun sudah, Dadang menggratiskan bantuan beras Raskin untuk masyarakat. Ia mengolaborasikan dana CSR perusahaan untuk digolangkan sebagai bantuan dana subsidi desa (Subsiddes) untuk membayar Raskin.
“Pabrik di sini menggunakan bahan batu bara. Kami coba dibuatkan Perdes, per kilo batu bara dikenai pajak desa sebesar Rp5 rupiah. Meski pendapatan yang masuk tidak setabil. Per bulannya kadang masuk Rp7 juta, kadang Rp12 juta, kadang juga Rp9 juta. Berkisar Rp15 juta ke bawah,” ujar Dadang.
Subsidi CSR sampai saat ini baru terealisasi dari bulan Februari. Sementara Maret-April belum ada subsidi yang masuk ke rekening desa.
“Kebetulan di sini ada pegusaha dan pengelola limbah, dan kami coba untuk pengelola tersebut, minta kontribusi ke desa. Terutama untuk pemberdayaan warga masyarakat Cilegong. Permobil limbah dipungut Rp250 ribu,” kata Dadang.
Persentasenya, Rp150 ribu masuk ke rekening desa, sementara Rp100 ribu untuk jasa masyarakat. Rata-rata perbulan, ia berhasil mengumpulkan sampai Rp12,3 juta.
“Sehingga desa bisa menggratiskan beras Raskin tersebut. Bukan hanya itu, kami siapkan santunan warga masyarakat Cilegong,” ujar Dadang.
Kemudian ada insentif anggaran di luar kabupaten. Untuk ketua RW sebesar Rp100 ribu perbulan, ketua RT Rp50 ribu perbulan, dan Linmas Rp25 ribu per bulan. Lembaga LPM, MUI, Bamusdes diberikan insentif desa sebesar Rp300 ribu perbulan.
“Pos yandu kami berikan Rp50 ribu untuk kader. Untuk operasional PKK ada Rp150 ribu perbulan. Termasuk buat Babinsa, Kamtibmas ada perbulan. Tetap kami atur karena anggaran terbata hanya Rp12,3 juta perbulan,” terang Dadang.
Untuk warga yang merasa kebisingan oleh aktivitas pabrik desa turut memberikan insentif. Terhitung sedikitnya ada 26 kepala keluarga dikalikan Rp100 ribu. Total kebutuhan Rp2,6 juta.
“Tiap bulannya mereka dikasih uang kadeudeuh. Diberikan di setiap tanggal 17 setiap bulannya dalam rapat minggon atau evaluasi. Ada kegiatan-kegiatan ibu-ibu di setaip Jumat minggu pertama, dengan mengadakan majelis talim. Untuk keperluan acara, kami subsidi,” pungkas Dadang.(*)

Reporter : Rosad Nurdin
Editor : Dicky Zulkifly
Baca Juga  BKPSDM Purwakarta: 5.155 Orang Mendaftar CPNS