Dedi Mulyadi : Pendidikan Vokasional Harus Lahirkan Manajer Andal
Foto : Dedi Mulyadi : Pendidikan Vokasional Harus Lahirkan Manajer Andal
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah beberapa kali menekankan pentingnya pendidikan vokasional untuk anak-anak di Jawa Barat. Diantaranya, saat mantan Bupati Purwakarta dua periode itu berkunjung ke Kabupaten Bekasi, Sabtu (3/3/2018).
Hal tersebut kembali dia sampaikan saat hadir dalam acara Dialog Industri di kabupaten yang sama. Tepatnya, di President University, kawasan Jababeka, Kabupaten Bekasi, Rabu (18/4/2018).
Menurut Dedi Mulyadi, pelajar SMK tidak memerlukan materi teori yang banyak. Mereka lebih membutuhkan pelajaran aplikatif karena akan menggunakan berbagai piranti produk teknologi di sektor industri.
“Nanti siswa belajar teorinya cukup satu semester. Sisanya, mereka praktik langsung di perusahaan. Jadi, industri tidak perlu woro-woro ke daerah lain saat membutuhkan sumber daya manusia untuk perusahaannya,” katanya.
Pendidikan vokasional bukan barang baru bagi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat tersebut. Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, dirinya sukses menerapkan pola pendidikan itu.
Sebanyak dua kali dalam satu bulan, pelajar di seluruh tingkatan di Purwakarta tidak belajar di dalam kelas. Mereka membantu pekerjaan orang tua masing-masing di tempat kerjanya.
Bukan hanya itu, pelajar di SMK dan Sekolah Tinggi Industri di Purwakarta dibekali pendidikan sistem manajerial perusahaan. Saat lulus, mereka sudah mampu memahami dan siap menerapkan sistem tersebut di perusahaan tempat mereka bekerja.
“Nah, karena itu di industri harus ada universitas minimal sampai D3. Mereka diajarkan bagaimana menjadi manajer. Ini orientasi pendidikan vokasional, karena itu harus mampu melahirkan manajer andal,” ucapnya.
Harus Menempati Middle dan Top Management
Gagasan tersebut merupakan buah dari kejelian pria yang lekat dengan iket Sunda berwarna putih itu dalam melihat peluang. Perusahaan di Indonesia terutama yang berbasis modal asing, lebih banyak mempekerjakan warga Indonesia pada tingkatan low management.
Sedikit saja dari perusahaan tersebut yang menempatkan warga Indonesia pada posisi middle atau top management. Melalui langkah ini, Dedi Mulyadi berharap industri berperan aktif dalam mencetak manajer-manajer kelas middle dan top management.
“Kalau dalam 1 tahun 100 orang yang lulus, dalam 5 sampai 10 tahun bisa berapa?. Pola ini saya terapkan di Purwakarta dan kini mereka berhasil mengisi posisi strategis di perusahaannya,” katanya.
Program Favorit Kandidat
Gagasan yang pertama kali diungkapkan oleh Dedi Mulyadi pada Sabtu (3/3/2018) tersebut nyatanya turut menjadi sorotan kandidat lain. Ridwan Kamil misalnya, mengemukakan konsep tentang pendidikan vokasional di President University pada Selasa (27/3/2018).
Mantan Wali Kota Bandung tersebut memandang penting pendidikan vokasional sebagai salah satu cara yang mampu menyerap tenaga kerja. Bedanya, posisi middle dan top management di perusahaan, belum menjadi perhatian khusus pria berkaca mata tersebut.
“Saya reorientasi nanti SMK di Jawa Barat agar bisa langsung diserap industri,” singkatnya saat itu.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY