Dedi Mulyadi Bantu Modal Kerja Hansip di Bandung

Foto : Yuyu Yuhanah (53) bersama kang Dedi Mulyadi.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Yuyu Yuhanah (53) tidak menyangka Sabtu (13/01/2018) akan mendapatkan kebahagiaan. Rasa syukur setiap hari atas gaji suaminya, Edi Supriadi (55), sebagai Hansip yang hanya 40 ribu per bulan ternyata mendatangkan berkah.

Yuyu terpilih secara acak untuk naik ke atas pentas peringatan Hari Jadi Desa Gunung Leutik, Ciparay, Kabupaten Bandung. Awalnya, kesempatan itu digunakan olehnya untuk menari bersama pelawak Sunda Ohang. Belakangan, ia berkesempatan untuk mencurahkan keluh kesahnya kepada calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dedi sendiri hadir dalam acara tersebut atas undangan tokoh masyarakat setempat. Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Barat itu didapuk memberikan sumbang saran tentang pemeliharaan Sungai Citarum.

Baca Juga  Cawagub Jabar Dedi Mulyadi Bertemu Para Dalang

“Suami saya gak ikut. Soalnya lagi piket di kantor desa, kan jadi Hansip. Gajinya Rp40 ribu sebulan,” ujarnya menjawab pertanyaan Dedi tentang sang suami.

Kebutuhan sehari-hari Yuyun dibantu oleh anak keduanya yang bekerja di sebuah pabrik garmen di Kabupaten Bandung. Meski begitu, tak hentinya dia berucap syukur atas rezeki yang ia terima sehari-hari. Rasa cinta dan sayang kepada suami pun diakuinya tidak berkurang walau hidup dalam keadaan serba kekurangan.

Baca Juga  Jamin Keamanan, Panitia Hari Jadi Purwakarta Undang Penjinak Bom

“Alhamdulillah bersyukur, masih ada anak yang membantu, masih cinta dan sayang sama suami” ujarnya yang disambut gelak tawa penonton.

Hansip Pengabdi Negeri

Kesederhanaan dan kepolosan keluarga Hansip itu membuat calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terenyuh. Yuyun, menurut dia, merupakan sosok istri yang sempurna karena mampu bersyukur dalam keadaan serba sulit.

“Salut ke Ibu. Suami penghasilannya cuma Rp40 ribu sebulan, Ibu tetap bersyukur. Ibu merupakan contoh bagi para Ibu dan para istri yang lain. Ibu adalah istri yang sempurna,” katanya memuji.

Hansip atau Linmas sendiri menurut Dedi merupakan pengabdi negeri yang sejati. Pengabdian korps baju hijau itu kepada Negara sama sekali tidak ternilai. Karenanya, sudah sepatutnya Negara hadir untuk memperhatikan kehidupan mereka sehari-hari.

Baca Juga  Ini Jam Kerja ASN Purwakarta Selama Ramadan

“Hansip mengabdi kepada desa dengan penuh keyakinan. Tetapi mereka sering dikucilkan bahkan sering dijadikan bahan olokan. Sudah seharusnya Negara memperhatikan kesejahteraannya,” ujarnya.

Dedi kemudian memberikan modal usaha sebesar Rp10 Juta kepada Yuyun. Uang hasil ‘udunan’ bersama Bupati Kabupaten Bandung Dadang Nasser itu akan digunakan Yuyun dan suaminya membangun usaha jasa cukur rambut.

“Terima Kasih Pak, suami dan cucu saya nanti membangun tempat cukur rambut. Ini semoga manfaat buat kami, Alhamdulillah,” kata Yuyun lirih.(rls)