Dede Yusuf Tilai Konsep Dedi Mulyadi Layak Implementasi Nasional
Foto : Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf bersama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam kesempatan perayaan Hari Jadi Pramuka ke-55 tingkat Jawa Barat di Pirwakarta.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf mengapresiasi keberhasilan program Pramuka yang sudah terintegrasi dengan sistem pendidikan di Purwakarta. Menurut dia, Purwakarta telah berhasil menjadi prototype keberhasilan beberapa bidang sekaligus yakni pendidikan, pertanian, peternakan dan pariwisata.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat yang kini menjabat sebagai anggota parlemen pusat tersebut ini menyebut konsep milik Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi sebagai esensi kultur yang layak diimplementasikan secara nasional. Selama ini Indonesia selalu direpotkan dengan berbagai persoalan.
“Ini esensi kultur yang selama ini kita lupakan. Kak Dedi barusan itu mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pertanian dan Peternakan sekaligus Menteri Pariwisata. Kak Dedi menyampaikan solusi jangka panjang persoalan bangsa ini. Itu esensi kultur Pramuka yang harus kita implementasikan di seluruh tingkatan,” jelas Dede dalam peringatan Hari Jadi Pramuka ke 55 tingkat Jawa Barat dilaksanakan di Taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta, Rabu (12/10/2016).
Sebagai tuan rumah, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi membuka acara dengan sambutan berisi ajakan bahwa gerakan Pramuka harus menjadi gerakan entrepreneur. Alasannya menurut dia, jiwa entrepreneur diperlukan untuk membangun produktifitas dan kreatifitas kader Pramuka.
Konsep Pendidikan di Purwakarta menurut Dedi sudah bernafaskan entrepreneurship karena mengusung kemandirian dan menekan habis sifat konsumerisme di kalangan pelajar. Hal ini menurut Dedi dibuktikan dengan implementasi ‘Tujuh Hari Pendidikan Istimewa’ dalam sistem pendidikan di kabupaten yang terkenal dengan Air Mancur Taman Sri Baduga ini.
“Arah gerakan Pramuka di Purwakarta sudah menjadi inspirasi bagi pelaksanaan sistem pendidikan. Kemandirian Pramuka diimplementasikan dengan kemampuan anak-anak Pramuka Purwakarta untuk beternak, bercocok tanam, bertani. Semua berproduksi dengan kreatifitas masing-masing sehingga tidak lagi ada konsumerisme di kalangan pelajar Purwakarta,” jelas Dedi.
Khusus untuk Peternakan menurut Dedi, pihaknya telah menyiapkan bea siswa pendidikan selama tiga bulan untuk belajar teknik beternak di Australia. Setelah selesai menempuh pendidikan peternakan, pemerintah daerah menurut dia akan memberikan satu ekor sapi untuk modal usaha peternakan.
“Rp5 miliar kita anggarkan untuk bea siswa ke Australia, bagi anak-anak Purwakarta yang memiliki bakat peternakan. Pulang dari sana kita berikan satu ekor sapi agar ilmu yang didapat bisa langsung teraplikasi,” kata Dedi.
Dalam acara ini berhasil tercipta Rekor MURI kategori membunyikan kode morse dengan menggunakan kentongan dengan peserta terbanyak yakni 500 orang dan pertama kali dilakukan dalam gerakan Pramuka di dunia.
Piagam penghargaan pun diberikan oleh MURI kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Ketua Kwarda Jawa Barat Dede Yusuf sebagai dua tokoh yang menginisiasi terciptanya rekor tersebut.
Hadir para tokoh pramuka se Jawa Barat diantaranya Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, Walikota Cimahi Atty Suharti Tochija dan Wakil Walikota Cimahi Sudiarto.
Editor : Dicky Zulkifly