Daging Kurban di Purwakarta Diantar Langsung ke Rumah Mustahiq

Foto : Bupati Dedi mengecek hewan kurban.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Antrean panjang akibat pembagian daging kurban tidak akan kita temukan di Purwakarta. Pasalnya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melarang keras penggunaan kupon untuk antrean pada setiap pembagian daging di kabupaten yang mengalami surplus hewan ternak domba ini. Daging kurban diarahkan oleh Dedi agar diantarkan secara langsung ke rumah warga yang berhak demi ketertiban.

Dedi yang ditemui di sela kegiatannya hari ini Jum’at (9/9) di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25 mengatakan kupon yang biasa dibagikan untuk antre daging kurban seringkali menimbulkan kericuhan. Disamping karena ketidakpatuhan warga sendiri terhadap jalur antrean, juga sering disebabkan ketidaksigapan panitia dalam mengatur antrean itu sendiri.

Baca Juga  Penjabat Bupati Terkesan dengan Pelayanan dan Hasil Pembangunan di Purwakarta

“Kalau kita antre dengan kupon, sudah banyak pengalaman buruk, warga berebut, ada yang terinjak, bahkan kasusnya ada yang sampai meninggal dunia. Kupon dan warga yang hadir membludak sementara stok daging kurbannya sedikit,” kata Dedi.

Mekanisme antre daging kurban menurut Dedi juga memiliki potensi mempermalukan umat Islam sendiri. Bupati yang pernah dituduh oleh ormas Islam radikal telah melakukan penistaan Agama tersebut mengatakan akan lebih terhormat ketika daging kurban tersebut diantarkan secara langsung oleh panitia ke rumah waega yang berhak.

Baca Juga  BPJS Ketenagakerjaan dan Pemprov Jabar Hadirkan Hunian Griya Pekerja

“Idul Qurban ini kan hari kemuliaan. Kalau umat Islam antre demi daging yang tidak seberapa saya kira ini malah justru memalukan umat Islam, apalagi kalau sampai ricuh. Maka saya meminta kepada panitia kurban, aparat desa atau orang per orang yang melaksanakan ibadah kurban agar mengantarkan jatah daging kurban itu langsung ke rumah warga,” tegas Dedi.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Prihatin, Bantuan Sosial Beras Diduga Bercampur Biji Plastik

Dedi juga sempat mengatakan bahwa ini merupakan tahun kedua pemberlakuan larangan mengantre daging kurban. Untuk wilayah yang memiliki surplus daging kurban di Purwakarta, Dedi mengaku siap membantu pendistribusiannya dengan menyediakan mobil box khusus milik pemerintah daerah.

“Kalau ada wilayah surplus daging kurban, kami siap membantu distribusinya menuju wilayah yang masih kekurangan. Ini penting agar pembagiannya merata. Kita siapkan mobil box untuk membantu,” pungkas pria yang selalu mengenakan iket khas Sunda ini.(*)

Editor : Dicky Zulkifly