Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta kegiatan eksploitasi hewan untuk pertunjukan dihentikan sekarang juga. Ini terkait mulai maraknya kecelakaan sampai menimbulkan korban jiwa akibat pertunjukan hewan buas.
Salah satunya pedangdut kondang asal Karawang Irma (29). Penyanyi yang lebih dikenal Irma Bule ini meninggal akibat dipatuk ular King Cobra saat manggung tari ular di sebuah acara pada Minggu (3/4/2016) lalu.
Irma yang yang biasa menari ditemani ular dipatuk di bagian paha dan tidak segera mendapatkan pertolongan pertama. Selama dua jam ia meregang kesakitan sebelum akhirnya diantar oleh ojek ke rumah sakit tanpa pengawalan pihak panitia acara.
“Saya prihatin, almarhumah meninggal karena sebab tidak hati-hati saat melakukan pertunjukan. Aksi panggung yang melibatkan binatang buas memang seharusnya mendapatkan perhatian khusus. Semoga ini menjadi pengalaman,” kata Bupati Dedi saat mengunjungi kediaman keluarga Irma di Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek Karawang, Jawa Barat, Rabu (13/4/2016).
Dedi memperhatikan khusus peristiwa ini. Bupati Dedi yang juga dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap budaya dan alam ini menilai, sebagai orang seni dirinya merasa prihatin atas kejadian itu. Apalagi peristiwa tragis ini terjadi saat Irma sedang melakukan sebuah pertunjukan.
Menghindari kejadian serupa, Dedi menegaskan bahwa tidak boleh lagi ada pertunjukan yang melibatkan binatang buas karena menurut dia hal ini sangat bertentangan dengan prinsip alam dan lingkungan.
“Pertunjukan semacam ini sudah lama ada bahkan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat tetapi tentu saja harus dilaksanakan secara profesional. Seharusnya dihentikan karena sama saja kita mencerabut binatang dari habitatnya. Tidak boleh ada eksploitasi lagi,” tegas Dedi.
Kedatangan Dedi Mulyadi diapresiasi oleh Suami Irma, Andri (35). Dia mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Bupati Purwakarta. Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta ini meminta doa agar almarhumah diampuni segala kesalahannya semasa hidup.
“Terima kasih pak. Mohon maaf apabila almarhumah banyak kesalahan,” kata Andri.(*)