Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi “Ngamuk” Lagi di RSUD Bayu Asih
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Persoalan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, ternyata bukan melulu tentang ketertiban parkir. Kini, RSUD yang terletak di Jl Veteran Purwakarta ini kembali kena semprotan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, karena terlalu banyak penunggu pasien yang berada di kamar perawatan.
Sejak Senin (28/3/2016) Dedi Mulyadi sudah berada di RSUD Bayu Asih yang memberlakukan layanan kesehatan gratis ini dalam rangka meninjau area parkir yang sempat memancing kemarahannya tempo hari.
Melihat area parkir yang mulai tertata rapi, Bupati Dedi lalu masuk ke bagian dalam rumah sakit. Setiba di dalam, kontan Bupati Dedi kembali “ngamuk”. Dedi kembali menegur pihak RSUD Bayu Asih karena jumlah penunggu pasien yang membuat sesak kamar perawatan. Sambil dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Purwakarta, Dedi menertibkan para penunggu pasien tersebut.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berbincang dengan seorang ibu yang diketahui tengah menunggu anggota keluarganya dirawat di RSUD Bayu Asih. Bupati Dedi mengingatkan ibu ini untuk tidak ikut menunggu pasien di ruang atau kamar perawatan RSUD Bayu Asih
“Maaf bu, pak! Ini kasian pasiennya jadi terganggu kalau yang menunggunya terlalu banyak begini, ini anak kecil jangan dibawa ke rumah sakit, bahaya nanti bagaimana kalau anaknya tertular penyakit,” ujar Dedi sambil mempersilakan satu persatu keluarga pasien untuk keluar kamar perawatan.
Baca Juga : Bupati Purwakarta “Ngamuk” di RSUD Bayu Asih
Dedi mengungkapkan, tindakannya ini semata menciptakan suasana nyaman untuk pasien yang sedang dirawat. “Sudah menjadi kebiasaan masyarakat kalau menunggu pasien itu sering rombongan, ini menimbulkan problem untuk pasien, sirkulasi udara terganggu karena sesak, belum lagi kalau ada tindakan medis yang harus segera dilakukan juga pasti akan mengganggu jika suasananya masih seperti ini,” ungkap Dedi
Menghindari terjadinya kebiasaan yang sama, Dedi pun menegaskan bahwa tidak boleh ada kompromi lagi antara pengunjung dengan petugas piket Rumah Sakit di Kamar Perawatan.
“Saya sudah meminta Pak Direktur Bayu Asih agar pasien yang membawa penunggu terlalu banyak tidak ditetapkan biaya umum saja, artinya tidak boleh menggunakan fasilitas pembiayaan gratis yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, nah bagi petugas kamar yang mengizinkan penunggu terlalu banyak harus dikenakan sanksi administratif yang keras,” tegas Dedi.
Foto : Kang Dedi mengingatkan keluarga pasien untuk tidak menunggu di ruang perawatan RSUD Bayu Asih. Ini dilakukan dalam upaya meningkatkan ketertiban dan lingkungan rumah sakit yang nyaman bagi pasien