Foto : Ilustrasi.ISTIMEWA

BANDUNG BARAT, headlinejabar.com

Anggaran pemasangan media publikasi baliho anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mencapai Rp1,3 miliar.

Kebijakan anggaran yang diperuntukkan bagi kepentingan para wakil rakyat di Bandung Barat itu usai dipublish oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bandung Barat.

Dirinci, anggaran pemasangan media publikasi baliho oleh Sekretariat DPRD Bandung Barat itu bersumber dari Anggara Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bandung Barat tahun anggaran 2016.

Mulanya, baliho anggota legislatif (aleg) untuk dipasang di seluruh desa yang ada. Total, sedikitnya ada 165 desa di Bandung Barat. Dalam lelang, nilai pagu paket tercantum Rp1.343.100.000. Saat ini status lelang sudah selesai. Akan tetapi, baliho tersebut belum dapat dijumpai di desa-desa dimaksud.

Alih-alih untuk menyosialisasikan program pemerintahan, pemasangan baliho disinyalir justru ditujukan untuk memajang muka dewan supaya masyarakat lebih mengenali wakil rakyatnya.

Di dalam LPSE, tercantum bahwa lelang pemasangan media publikasi baliho itu dimenangkan oleh PT Global Mitra Proteksindo, dengan harga penawaran yang sama dengan harga terkoreksi, yaitu sebesar Rp1.316.397.700. Penandatanganan kontrak oleh kontraktor pemenang lelang dilaksanakan pada 15-17 November 2016 lalu.

Ketua LPSE Bandung Barat Hendra Trismayadi mengaku tidak hafal secara detail mengenai lelang tersebut, karena harus mengeceknya terlebih dulu. Menurut dia, sekretariat DPRD selaku satuan kerja yang mengadakan kegiatan pengadaan justru lebih paham maksud dan tujuannya.

Meski begitu, Hendra menyatakan bahwa semestinya pekerjaan sudah dilaksanakan, karena tahapan lelang sudah selesai.

“Kalau sudah ada pemenangnya, ya seharusnya sudah kontrak. Kan sesudah penetapan pemenang itu ada masa sanggah, kalau masa sanggah sudah selesai, selanjutnya ada SPPBJ atau surat penunjukan penyedia barang dan jasa. Setelah itu, baru tanda tangan kontrak. (Kalau tanda tangan kontrak sudah dilaksanakan) berarti seharusnya sudah pelaksanaan,” kata Hendra seperti diwartakan pikiran-rakyat.com
Selasa (20/12/2016).

Sementara itu, Sekretaris DPRD Bandung Barat, Asep Wahyu belum memberikan keterangan mengenai maksud dan tujuan pemasangan baliho senilai Rp1,3 miliar itu.

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD KBB Momon mengaku tidak tahu secara detail terkait lelang tersebut. “Betul kegiatannya di sekretariat dewan, memang di bagian umum, tetapi kami enggak tahu karena itu sudah diserahkan ke panitia lelang,” katanya.

Ketua DPRD Bandung Barat Aa Umbara Sutisna membenarkan bahwa pemasangan media publikasi baliho yang dilelangkan sekretariat DPRD  ialah untuk memuat gambar anggota dewan di masing-masing daerah pemilihan.

Menurut dia, wajahnya beserta wajah anggota dewan yang berasal dari suatu kecamatan akan dipasang pada satu baliho di setiap desa.

“Di tiap desa. Itu tujuannya buat memperkenalkan kepada masyarakat, bahwa ini lho anggota dewan yang berasal dari wilayah tersebut. Eksekutif juga kan suka dipajang fotonya, dewan juga sama seperti itu,” kata Aa.

Dia pun membenarkan bahwa pemasangan baliho itu bukan untuk mempublikasikan program pemerintahan, melainkan untuk mempublikasikan profil anggota DPRD. Aa beralasan, hal itu baru dilaksanakan sekarang, ketika masa bakti anggota DPRD Bandung Barat memasuki tahun ketiga, karena baru terpikirkan.

“Bukan (untuk sosialisasi program pemerintahan). Itu kan eksekutif juga pak bupati dan wakil bupati sudah dikenal, tapi tetap dipublikasikan. Ya wajarlah, masyarakat juga kan tidak mengenal semua anggota dewan di kecamatannya masing-masing. Nah, (pemasangan baligo) ini kan seolah-seolah ada profilnya. Kalau ada profil dewan di tiap kecamatan kan, oh ini lho dewannya,” tuturnya.(ist)

Editor : Dicky Zulkifly