AMBU dan MUI Purwakarta Komitmen Jaga Marwah Ulama
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Sejumlah Tokoh Muda yang tergabung dalam Aliansi Muda Bela Ulama (AMBU) mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Purwakarta. Kedatangan mereka sendiri untuk memberikan pernyataan sikap adanya kelompok masyarakat yang mengatasnamakan ulama, tetapi jauh dari “Marwah” sebagai ulama.
“Kita inginkan marwah ulama terjaga agar tidak terjadi penyelewengan dan pembenaran terhadap sikap – sikap menyimpang namun kadung diyakini sebagai kebeneran yang diikuti oleh umat islam,” ungkap Koordinator AMBU Farid Farhan di Gedung MUI Purwakarta, Senin (28/8).
Kedatangan AMBU sendiri langsung diterima oleh jajaran petinggi termasuk ketua MUI Purwakarta KH. Jhon Dien, nampak AMBU membacakan serta menyerahkan surat pernyataan sikap AMBU terhadap fenomena yang terjadi terutama kepada kelompok yang mengatasnamakan ulama.
“Bagian keprihatinan kami dimana banyak oknum yang mengatasnamakan ulama, padahal sikap ulama merupakan panduan perilaku beragama dan bersosial yang menjadi cerminan umat islam,” tambahnya.
Mereka pun meminta agar MUI Purwakarta melakukan selektif bahkan aktif terhadap ceramah atau khutbah yang disampaikan dalam forum besar. Termasuk pendidikan dakwah kepada yang mengaku ulama terutama prinsip etika dalam beragama. Termasuk melarang siapapun oknum untuk menyematkan kata ” ulama ” atau perwakilan ulama tanpa persetujuan kolektif ormas islam yang tergabung dalam MUI.
“MUI bisa menjadi fasilitator menyebarkan juru dakwah yang memiliki kapasitas keilmuan dan mampu memahami kondisi psikologis dan sosiologis sekaligus kultur masyarakat ke daerah di seluruh wilayah Purwakarta,” ujarnya.
Sedangkan menurut Ketua MUI Purwakarta KH. Jhon Dien menuturkan bahwa dalam berdakwah perlu adanya etika, tutur kata serta konten yang disampaikan, sehingga masukan ini akan dikaji oleh MUI Purwakarta.
“Dakwah lembut saja kadang berhasil kadang tidak, bagaimana dengan dakwah yang keras,hal ini akan kita kaji kedepan sebagai bahan pembahasan,” singkatnya.