Ahmad Arif: LGBT Matikan Generasi

Foto : Kepala Bidang Kepemudaan pada Disporaparbud Purwakarta Ahmad Arif.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta mulai momproteksi keberadaan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Kepala Bidang Kepemudaan pada Disporaparbud Purwakarta Ahmad Arif Imanulhaq mengatakan, praktik LGBT mematikan generasi.

“Keberadaan LGBT secara langsung akan mematikan generasi. Terputusnya rantai reproduksi, tumbuh berbagai penyakit mematikan. LGBT merusak generasi, ini bahaya,” kata Arif ditemui di ruang dinasnya, Rabu (17/10/2018).

Baca Juga  STAI DR. KHEZ. Muttaqien Menggelar Based Scouting Camp (BSC)

Untuk memproteksi penyakit psikologis dan sosiologis LGBT tidak bisa dilakukan sendiri oleh lembaga institusi pemerintah saja.

“Kita harus melakukan kolaborasi dan komunikasi dengan semua elemen. Tentinya dengan cara-cara holistik (menyeluruh) tidak secara parsial,” terang Arif.

Sebagai suatu penyakit penyimpangan seksual, kata Arif, tentu ada hal yang betsifat sikologis berupa penguatan pemahaman spiritualitas yang baik. Dukungan eksternal yakni, melakukan langkah-langkah preventif dengan meperbanyak kegiatan-kegiatan positif yang mewadahi kebutuhan ekspresi generasi produktif.

Baca Juga  Dispangtan Purwakarta Mulai Salurkan bantuan Selang Air Kementan

“Kegiatan-kegiatan berbasis kreasi sesuai dengan hobi dan talenta. Gak bisa kita lepas begitu saja (individu dan kelompok LGBG),” papar dia.

Kaitannya menolak LGBT sama dengan melanghar HAM, ini keliru. Ber-HAM bukan berarti bebas sebebas-bebasnya. Ada batasan-batasan norma dan nilai-nilai agama yang secara kepatutan sosial kemasyarakatan diakui.

“Yang namanya HAM tidak boleh melanggar HAM yang lain,” ujar dia.

Keluarga menjadi tameng utama dalam upaya menyegah penyimpangan orientasi seksual anak. Menolak LGBT tentu tidak dengan cara-cara mendiskreditkan dan mendiskriminasi pelaku.

Baca Juga  Di Desa Benteng Purwakarta Perelek Diganti dengan Uang Rp500

“Indonesia kan negara yang mengadopsi nilai-nilai keagamaan. LGBT sebagai perilaku yang tidak umum. Artinya secara fitrah kemanuasiaan, apakah manusia seperti itu?,” ucap dia.

Pihaknya akan berupaya melakukan kegiatan berbasis pendidikan pra nikah. Membahas pemahaman tentang reproduksi yang sehat. Tentang membangun hubungan (seksualitas) yang baik.

“Yang paling penting memilih pasangan yang baik. Masyarakat untuk tidak mendiskreditkan dan mediskriminasikan individu dan kelompok LGBT,” tutup dia. (dik/eka)