Warga Plered Digegerkan Penemuan Sesosok Mayat Lelaki

Foto : Warga Plered Digegerkan Penemuan Sesosok Mayat Lelaki

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Warga Kampung Anjun Desa Anjun Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta digegerkan dengan penemuan sesosok mayat lelaki di sebuah kontrakan di kampung tersebut, Senin (29/4/2019).

Korban diketahui bernaman Sarif (68) tercatat warga Kampung Pangkalan RT 04 RW 02 Desa Palinggihan Kecamatan Plered.

Pemilik kontrakan, Usman (38) mengatakan, korban diketahui meninggal dunia berawal saat tercium aroma bau tak sedap di sekitar kontrakan. Karena penasaran dia pun kemudian menelusurinya.

Baca Juga  Gubernur DKI Kerahkan Puluhan Satpol-PP Wanita Segel Alexis

Tidak lama kemudian, Usman mengaku menemukan gerombolan lalat di depan pintu salah satu kamar kontrakan dan bau tak sedap pun semakin menyengat.

“Saya ketuk pintunya tapi tidak ada jawaban, kemudian saya lihat lewat jendela belakang dan melihat tangan korban,” ujar Usman saat ditemui di TKP.

Rasa penasaran Usman pun semakin besar kemudian meminta bantuan warga untuk melakukan bongkar paksa pintu depan yang kondisinya terkunci didalam.

Setelah berhasil masuk ke dalam kamar, Usman dikagetkan dengan kondisi mayat Sarif.

Baca Juga  Polresta Depok Kini Dipimpin AKBP Harry Kurniawan

“Saya langsung menghubungi pihak pemerintah desa setempat, kemudian pihak desa melaporkan menemuan mayat ini ke pihak kepolisian,” kata Usman.

Korban tinggal di kontrakan milik Usman sekitar satu tahun, namun, Usman mengaku korban jarang keluar kamar sehingga tidak mengetahui kondisi kesehatan korban.

“Tidak tahu, karena korban jarang keluar kamar,” ucap dia.

Kapolsek Plered Kompol Slamet Harijanto melalui Kanit Reskrim IPTU Jajang Sukandar mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca Juga  SK Bupati Purwakarta Diajukan Ke PTUN

“Dugaan sementara korban meninggal dunia akibat sakit,” kata Kanit Jajang.

Hal tersebut pun diperkuat dari keterangan anak korban bernama Santi (30) yang menjelaskan jika orang tuanya sudah lama menderita penyakit diabetes.

“Dari keterangan anaknya memang korban sudah lama memiliki riwayat penyakit diabetes,” kata Kanit.

Jenazah korban kemudian dibawa ke RS UD Bayu Asih. Namun keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menganggap peristiwa itu adalah sebuah musibah.(dik)