Tolak Ikut Tour, Mahasiswa Ini Diancam Tak Diwisuda

Foto : Ilustrasi.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Dua orang mahasiswa smester akhir akademi kebidanan Bakti Asih di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengaku mendapat tekanan dari pihak kampus dan diancam tidak bisa ikut wisuda tahun ini, hanya karena menolak ikut tour ke Bali.

Padahal kegiatan tour tersebut dilaksanakan di luar kegiatan akademis dan hanya bersifat rekrasi pascamereka melaksanakan sidang skripsi beberapa waktu lalu.

“Selain biayanya telalu mahal yang mencapai Rp3,5 juta perorang, juga kami punya anak bayi yang tidak mungkin bisa ditinggalkan, apalagi ditinggalkan lebih dari dua hari,” salah seorang suami mahasiswa Akbid Bakti Asih mewakili istrinya menjelaskan, kemarin. 

Baca Juga  Gubernur Jabar Sambut Baik Layanan Polisi 110

Terlebih yang jadi pertimbangan lain untuk melih tidak ikut ke Bali, karena kegiatan tour yang dilaksanakan bukan menjadi prasyarat akademis. “Tour ke Bali ini sifatnya hanya rekrasi saja. Kami sudah kehabisan uang untuk biaya ke Bali ini,”ujar dia.

Pihak keluarga sudah berupaya menjelaskan kepada pihak kampus agar memaklumi keadaan itu, namun sepertinya kampus tidak mau tahu. Hingga akhirnya ke dua orang mahasiswa itu pun pasrah, dan tetap pada keputusanya tidak ikut tour ke Bali.

Baca Juga  Warga Keberatan Eksekusi Lahan oleh PN Purwakarta Dilakukan Sepihak

“Sepulangnya di Bali, istri saya ternyata benar tidak mendapat surat undangan wisuda bahkan toga (baju wisuda) pun tidak dikasi. Sementara hari Rabu besok acara wisuda-nya. Yang lain dikasi sementara istri saya tidak,”kata dia.

Padahal, seluruh biaya sudah dibayar lunas, termasuk untuk keperluan pelantikan. Baju toga seragam wisuda juga kata dia sudah ditebus lunas, hanya saja biaya tour ke Bali yang tidak dibayar karena memang tidak ikut.

Baca Juga  Hukuman Kebiri, Jaksa Agung : Saya Pikir Gak Semua Dokter Mengelak

“Kalau tidak ikut masa harus bayar juga. Kemarin saja untuk biaya penulasan keperluan wisuda dan lain-lain itu mencapai Rp25 juta,”kata dia.

Hingga berita ini diturunkan pihak kampus Bakti Asih belum mendapat tanggapan resmi, bahkan Wartawan kesulitan meminta keterangan pihak kampus agar menglarifikasi persoalan ini.(*)

Reporter : Rosad Nurdin
Editor : Dicky Zulkifly