Kasus aliran sesat yang sempat membuat resah warga Kota Depok, Jawa Barat, akhirnya diklarifikasi Pimpinan Amanah Keagungan Ilahi (AKI), Dedi Suhendi.
Tudingan tentang dirinya yang merupakan pimpinan aliran sesat tidak lah benar. Dedi mendapatkan ajaran tersebut dari gurunya yang bernama Nasir.
“Saya mendapatkan ajaran tersebut dari guru saya. Jika ada yang mengatakan bahwa saya pimpinan AKI itu tidak benar. Lagi pula tidak ada yang salah dengan aliran tersebut semua pemberitaan yang selama ini beredar itu fitnah,” jelas Dedi kepada headlinejabar.com di Depok, Rabu (18/5/2016).
Dalam kesempatan tersebut, hadir seluruh Tokoh masyarakat dan Tokoh Agama. Selain itu, hadir pula Arsad, Epih dan Rochim orang yang pertama kali membeberkan isu tersebut.
Dedi menjelaskan, selama ini tudingan tentang dirinya yang kerap mengadakan pengajian gelap dan meminta uang, tidak lah benar.
“Tidak ada pengajian yang katanya gelap-gelapan. Tidak ada juga yang meminta uang kepada jamaah, karena semua itu sukarela. Jadi tidak benar kalau ada jamaah wanita harus tidur dengan ketua, itu fitnah,” papar Dedi.
Epih memberikan keterangan, selama dirinya mengikuti ajaran Ustad (Panggilan Dedi, red), dirinya semakin baik dan bisa mengendalikan emosinya.
“Jujur saya, begitu kenal ustad, sikap saya berubah menjadi lebih baik, karena awal saya ketemu ustad saya dalam kondisi hancur, karena suami saya selingkuh saya ingin bunuh diri untung saya ketemu ustad. Kalau tidak, saya pasti jadi wanita tidak benar,” ungkap Epih.
Isu tersebut merupakan akal-akalan dari Rochim, yang merupakan suami dari Epih.
“Suami saya itu terlalu cemburu dengan saya karena dia pernah baca ada sms, kalau ustad panggil saya sayang saya pikir itu biasa karena saya sudah dekat dengan beliau, dan sudah saya anggap orang tua saya sendiri,” tutur Epih.
Epih membantah, terkait tuduhan lepas jilbab, merokok, rambut dicat dan sering pulang malam dengan Dedi.
“Lepas jilbab wajarlah dirumah, meroko dari awal saya merokok dan rambut saya dicat saya memang kalao dirumah saya sexy saya hanya pakai celana pendek dan pakai tang top, wajar kan di rumah. Lalu pulang malam, iya saya sering pulang malam, itu karena saya ingin sharing dengan pak ustad dan saya selalu di temanin oleh adik saya,” tutup Epih.(*)